Tim Editor
"Di mana menurut teori statistik, jika angka di atas 80 persen masuk hampir tidak ada perubahan berarti," kata Emil di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto Bandung, Rabu (27/6/2018).
Emil berharap semua parpol dan pendukungnya bisa sabar dulu menunggu hasil resmi dari KPU Jawa Barat. Makanya dia wanti-wanti jangan ada pawai, reaksi berlebihan di media sosial atau malah menyindir pasangan lain yang kalah.
"Kita selow aja dulu," sambung Emil.
Jika keputusan itu sudah dia dapatkan, Emil sudah bersumpah untuk jadi pemimpin bagi semua warga di Jawa Barat. Dia tidak akan membeda-bedakan suku, agama maupun golongan warga itu. Termasuk apakah dia dari partai pengusung atau bukan.
"Selama dia statusnya warga Jawa Barat, dia adalah warga dan umat yang saya akan lindungi hidupnya," kata Emil yang disambut tepuk tangan dari para pendukungnya.
Kilas balik perjalanan
Emil juga sempat flash back apa saja yang dia alami dalam menghadapi kerasnya pertarungan di Pilkada Jawa Barat. Sudah hampir dua tahun ini, dia merasakan drama dan berbagai intrik politik. Tapi bagi Emil, situasi itu justru bikin dia makin dewasa dan matang dalam berpolitik.
Bahkan serangan kepada dirinya makin deras hanya beberapa jam sebelum hari pencoblosan itu tiba. Kampanye negatif kepada Emil begitu masif di media sosial.
"Di sinilah saya ingin sampaikan, jika Allah sudah berketetapan, tidak ada fitnah dunia yang bisa melawan ketetapan Allah, ini adalah pelajaran bagi kita semua," tegas Emil menahan tangis. (Anda Mahardhika)
