"Jika disimulasikan tiga nama calon gubernur, elektabilitas tertinggi adalah Ridwan Kamil dengan 46,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda.
Adapun elektabilitas Deddy Mizwar mencapai 27,6 persen dan elektabilitas Dedi Mulyadi hanya 10,3 persen.
Ridwan Kamil sudah mendapat dukungan dari Golkar dan Nasdem, tapi Dedi Mulyadi masih berusaha menyodok untuk mendapatkan dukungan Golkar.
Adapun Deddy Mizwar yang sempat berharap diusung PDI Perjuangan kini masih menjajaki dukungan dari Partai Gerindra, Demokrat, dan PAN.
Terkait hasil survei, Hanta mengatakan angkanya masih fluktuaktif mengingat survei dilakukan pada 10-15 November 2017, sebelum terjadinya gejolak di internal Partai Golkar karena penahanan Setya Novanto.
Di lokasi yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Golkar tidak boleh cepat puas dengan hasil survei Poltracking yang menyatakan elektabilitas Wali Kota Bandung tersebut sangat tinggi.
"Kalau dilihat dari elektabilitasnya, Kang Emil (Ridwan Kamil) sudah membuktikan bahwa dia adalah calon gubernur yang sangat kuat. Ini mengonfirmasi bahwa Kang Emil merupakan pilihan tepat untuk Golkar," kata Ace.
Survey tersebut dilakukan Poltracking Indonesia dengan jumlah sampel 1.200 responden, menjangkau 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Survei dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dan margin of error lebih kurang 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Poltracking, survei dilakukan menggunakan sumber dana internal.