Pertemuan selama 4 jam tersebut menyepakati satu nama yang akan mendampingi Jokowi. Namun, tidak ada yang mau menerangkan siapa nama tersebut. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, ada kemungkinan nama Jusuf Kalla merupakan nama yang dikantongi Jokowi itu.
"Ya kalau namanya (yang disebut) bukan pak JK yah hangus lah (peluangnya). Tapi kalau namanya pak JK (yang disebut)? Kan kita enggak tahu gitu," kata Arsul di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Hitungan Arsul, Politikus Golkar itu berpeluang menjadi cawapres lantaran JK bersedia menjadi pihak terkait di perkara 60/PUU-XVI/2018, yang diajukan Partai Perindo.
Gugatan itu diajukan Partai Perindo kerana merasa dirugikan dengan kehadiran Pasal 169 huruf n UU Pemilu tentang syarat jadi capres-cawapres. Pasal itu menghalangi partainya mengajukan JK sebagai cawapres pada pemilu nanti.
Kata Arsul, dengan dikabulkan gugatan tersebut, peluang JK maju lagi pun terbuka.
"Lho, kan begini pak JK itu selama belum ada putusan kan dianggap karena UU Pemilunya mengatakan demikian ada halangan hukum dan ada halangan konstitusional. Nah kecuali nanti kemudian halangan konstitusionalnya dihilangkan oleh MK gitu loh. Insha Allah (ada peluang). Saya ingin mengatakan tidak tertutup sama sekali," sambungnya.
Semalam, Joko Widodo mengundang enam ketua umum partai politik yang sudah mendeklarasikan dukungannya dalam pilpres mendatang, di Istana Bogor, Jawa Barat.
Mulai dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) akrab semeja dengan Jokowi.
-
Afair10 Aug 2018 13:36
Mereka yang Diincar Jadi Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf
-
Afair28 Jun 2018 14:05
JK Dipastikan Tak Bisa Dampingi Jokowi Lagi
-
Afair08 May 2018 18:31
PPP Yakin Ada Tokoh Cawapres Selain JK