Tim Editor
“Sebenarnya begini, yang penting itu bukannya produksi atau tidak, yang penting limbahnya dibuang ke sungai atau tidak. Kita jangan juga menghentikan kegiatan perekonomian, karena ini adalah dapur mereka,” ucap Anies di Planet Futsal, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (29/7/2018).
Kegiatan usaha produksi tempe di dekat kawasan Wisma Atlet Kemayoran tersebut, lanjut Anies, masih boleh berjalan, namun limbahnya dikelola.
“Jadi, kegiatan usaha boleh jalan, tapi limbahnya dikelola. Sehingga tidak dibuang di sungai yang dapat mencemari,” tuturnya.
Sampai saat ini, Anies masih akan mengecek pendampingan agar tidak ada lagi yang membuang limbah produksi ke Kali Item. Namun ia menyebut, pihak Dinas Lingkungan Hidup sudah mulai melakukan pendampingan.
Meski demikian, ucapan Anies berbanding terbalik dengan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno yang meminta agar produksi tempe tersebut dihentikan.
“Kami akan minta mereka setop berproduksi dan akan dicarikan solusinya. Saya inginnya berhenti produksi tidak hanya saat Asian Games, tapi seterusnya,” ujar Sandi beberapa waktu lalu.
Menurut Sandi, penertiban dilakukan lantaran produsen tempe kerap membuang limbah produksinya ke Kali Item. Hal tersebut dianggap pencemaran jelang perhelatan Asian Games 2018.
