ERA.id - Pemberian pangkat Letnan Kolonel Titular Angkatan Darat kepada artis Deddy Corbuzier masih menuaik kritikan. Tak terkecuali dari Senayan.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menilai, alasan pemerintah memberikan pangkat titular kepada Deddy dinilai tak jelas. Apalagi tidak pernah ada komunikasi dengan Komisinya.
"Saya jujut kaget, karena belum ada komunikasi ke Komisi I," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Meskipun tak ada masalah dengan pemberian pangkat tituler, namun Meutya menilai sebaiknya pemerintah maupuan TNI AD mampu memberikan penjelasan lebih rinci terkait alasan di balik pemberian pangkat tersebut.
Sehingga, kritikan maupun pro dan kontra di publik tidak terus menerus bergulir.
"Kepada publik perlu dijelaskan supaya kontroversinya tidak panjang seperti sekarang. Supaya jelas tugasnya apa," katanya.
Meutya juga mengaku tak mengetahui pasti apa yang menjadi pertimbangan pemberian pangkat letnal kolonel tituler kapada Deddy. Begitu juga dengan tugas mantan pesulap profesional itu yang disebut-sebut sebagai perantara komunikasi publik.
"Makanya, ini kan kriteria tidak jelas, kami belulm tahu apa. Makanya itu yang harus dikomunikasikan ke publik, apa tugasnya sebagai perantara komunikasi ke publik pun kita juga belum tahu," ucapnya.
Seperti diketahui, Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler kepada selebritas Deddy Corbuzier (DC) karena kemampuannya dalam komunikasi di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan.
"Deddy diberikan kepangkatan itu dengan pertimbangan kemampuan khusus yang dibutuhkan TNI, yakni kapasitas komunikasi di sosial media, kemampuan, dan 'performance' DC tersebut akan membantu TNI untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan dan sosialisasi tugas-tugas TNI dalam rangka menjaga pertahanan RI," kata Dahnil ketika dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (10/12).