Bakal Ada Industrialisasi Rendang Besar-besaran

| 29 Aug 2018 16:13
Bakal Ada Industrialisasi Rendang Besar-besaran
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Kabar baik untuk para penikmat olahan daging rendang, khususnya bagi pemilik rumah makan Padang yang biasa menjagokan menu khas ranah Minang tersebut. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berencana menaikkan pamor rendang ke level berikutnya dengan membuat industrialisasi rendang.

Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan dan Pembinaan Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi Kadin Sharmila bilang, industrialisasi rendang berasal dari pemikiran Wakil Ketua Umum Kadin bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi Muhammad Lutfi yang melihat makanan olahan yang dikenal di seluruh dunia adalah rendang.

"Kenapa tidak kita sebagai bangsa ini membuat sebuah industrialisasi rendang untuk bisa kita ekspor tidak hanya di pasar regional, namun juga bisa masuk ke pasar internasional," kata Sharmila di Jakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (28/8/2018).

Dia juga menambahkan, Kadin berencana mempromosikan rendang melalui duta-duta besar asing yang berkunjung ke Kadin, untuk bisa dipasarkan di negara-negara mereka.

(Rendang/Pixabay)

Selain itu, menurut Sharmila, Kadin juga akan berupaya memenuhi permintaan-permintaan produk ekspor ini dari duta-duta besar dan atas perdagangan Indonesia untuk pameran-pameran di negara penempatan mereka.

"Selama ini rendang itu dibuat dalam skala usaha kecil. Kenapa kita tidak buat semacam industrialisasi yang nanti dibantu dengan teknologi bagus dan kita kerjakan sama-sama dengan metode yang sama, sehingga secara kuantitas besar namun secara kualitas sama semua rasanya. Ini yang mau kita targetkan," ujar Sharmila usai memimpin pertemuan "Sinergi Program Resto/Kuliner Ber-Jejaring".

Industrialisasi rendang ini juga bukan semata-mata mengenai masalah komersialisasi belaka, namun juga bisa menjadi brand sekaligus identitas kuliner Indonesia di tingkat internasional.

Baca Juga : Resep Mengolah Daging Kurban Jadi Rendang Lezat

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan dan Pembinaan Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi Kadin Hendy Setiono bilang, Indonesia membutuhkan identitas yang bisa dibawa ke tingkat internasional, salah satunya melalui kuliner di mana kuliner merupakan salah satu industri kreatif yang dicanangkan oleh Badan Ekonomi Kreatif.

"Melalui Kadin, salah satu kuliner Indonesia yang ingin kita bawa menjadi brand yang bisa go internasional adalah produk rendang. Jadi saya pikir teman-teman yang sudah memiliki usaha rendang ingin kita gandeng bersama agar bisa dikembangkan ke level berikutnya, salah satunya agar bisa dikembangkan ke kancah internasional," kata dia.

Bersinergi memajukan produk Indonesia Industrialisasi rendang disebut sebagai sebuah terobosan dalam bisnis kuliner Tanah Air. Namun, industrialisasi rendang membutuhkan sinergi dari semua pelaku usaha.

Menurut pimpinan PT Whita Aplikasi Nusantara Betha A. Djardjis, Selama ini, kurang ada sinergi di antara pelaku UMKM karena mereka berjalan sendiri-sendiri sehingga bebannya terlalu berat, misalnya buat rendang masing-masing jalan sendiri tak ada yang terorganisasi. Kalau mereka fokus hanya pada produknya maka akan lebih maju.

Baca Juga : Koki Inggris Pelajari Masakan Minang di Padang

"Saya melihat kalau UMKM berjuang sendiri tidak mungkin dia bisa bertahan, sekarang bagaimana kita dapat bekerjasama, bersinergi semua untuk membangun suatu fasilitas industri yang investasinya tidak harus ditanggung sendirian oleh UKM, namun melalui profit sharing atau berjamaah," kata Betha A. Djardjis.

Baca Juga : Yummy! Cita Rasa Sejarah dari Rendang

Dia mengambil contoh Jepang, di mana sistem model bisnis negara ini sudah berjalan secara paralel antara riset dengan produk usaha. "Makanya kita berencana memakai model resto Jepang tapi kontennya masakan Padang, kira-kira begitu. Kalau tidak ada yang memulai ini, generasi berikutnya juga tidak tahu cara melakukannya," tuturnya.

Rekomendasi