Jakarta, era.id - Peran perempuan dalam pembangunan telah dipandang sebagai salah satu hal terpenting dalam dunia modern, dan calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Ma'ruf Amin adalah salah satu orang yang meyakini hal tersebut.
Hadir dalam acara deklarasi yang digelar oleh relawan Perempuan Indonesia untuk Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin (Ijma) di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018), Ma'ruf menekankan akan membangun pemerintahan tanpa diskriminasi.
"Kalau ingin Indonesia maju harus disatukan di bawah Pak Jokowi-Ma'ruf. Tidak boleh ada diskriminasi, tidak boleh ada kesenjangan antara kaya miskin, lemah dan kuat, antar daerah dan daerah, dan antara produk lokal dan global agar kita bisa bersaing," kata Ma'ruf dalam pidatonya di depan Ijma.
"Perempuan nanti mempunyai tugas dan kepentingan utama supaya anak-anak kita punya semangat yang tinggi. Kita terinspriasi Asian Games yang awalnya cuma diprediksi 16 atau 17 medali, tapi ternyata karena ada fighting spirit bisa 30 lebih dan berada di posisi empat," tambahnya.
Dalam acara tersebut, Ma'ruf tampak hadir didampingi oleh istrinya. Dibawa dengan mobil Toyota Alphard B 5 MRF, Ma'ruf tiba di Rumah Aspirasi pada pukul 09.30 WIB.
Ma'ruf datang dengan setelah jas putih dan kemeja putih di dalamnya, lengkap dengan sarung dan peci yang jadi ciri khasnya. Saat turun dari mobil, Ma'ruf disambut oleh Ketua P-IJMA Ida Fauziyah yang juga kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dalam sambutannya, Ida Fauziyah bilang relawan wanita yang bergabung di Ijma ini merupakan perpaduan dari sembilan partai pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Hanura, Partai NasDem, PSI, PKPI, dan Perindo.
"Kami perempuan yang tergabung dalam Perempuan Indonesia untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin, Ijma, menginginkan bersatunya perempuan Indonesia, perempuan yang menghendaki Indonesia yang lebih maju," ujar Ida.
Ma'ruf Amin dalam acara Ijma (FOTO: Wardhany Tsa Tsia/era.id)
"Indonesia yang menjamin masa depan perempuan dan anak, Indonesia yang memberikan kesempatan yang luas pada perempuan, Indonesia yang menjadikan perempuan Indonesia yang tangguh," kata Ida.
Cocok dengan yang dikatakan Ma'ruf, Ida dalam pidato tersebut juga menyinggung masa depan perempuan. Kata Ida, mereka anggota Ijma yakin, menyerahkan perkembangan peran perempuan dalam pembangunan di bawah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami perempuan Indonesia bersepakat menaruh masa depan Indonesia untuk pasangan nomor satu, Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin. Kita bersatu menyatukan perempuan tidak hanya di Jakarta, kita menyatukan perempuan Indonesia di seluruh Indonesia," sambungnya.