Pelaku Bom New York Belajar dari Internet

| 13 Dec 2017 16:59
Pelaku Bom New York Belajar dari Internet
Ilustrasi. (pixabay)
Jakarta, era.id - Seorang pria bernama Akayed Ullah diduga menjadi tersangka aksi bom bunuh diri yang terjadi di terowongan kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat pada Senin (11/12/2017) waktu setempat.

Menurut pengakuan kepolisian New York, Akayed merencanakan aksi bom bunuh diri sejak setahun lalu. Setelah merasa cukup puas dengan hasil bom pipa yang dirakit, dia mulai memilih waktu dan memetakan lokasi untuk pengeboman. Semua ilmu merakit bom dipelajari pria asal Bangladesh itu secara dalam jaringan (daring).

"(Tersangka) mengaku mulai meneliti untuk membangun bom sekitar setahun yang lalu. Sementara merencanakan serangan bom selama beberapa minggu terakhir," kata Jaksa Federal Joom Kim, seperti dilansir dari laman New York Times, Rabu (13/11/2017).

Ketika polisi menelusuri kediaman Akayed, sejumlah alat yang mirip dengan barang bukti di lokasi pengeboman, ditemukan di rumah pria berusia 27 tahun tersebut di Broklyn, New York.

"Pipa logam, potongan kawat dan sekrup logam, yang sesuai dengan bahan bom yang ditemukan di tempat kejadian," lanjut Joom.

Selain bukti di kediaman Akayed, tersangka teror bom ini sempat menggugah pernyataan perihal peringatan kepada Presiden AS Donald Trump sebelum memulai aksinya di New York, AS. 

"Trump Anda gagal melindungi negara Anda," tulis Akayed dalam akun Facebooknya.

Akayed saat ini ditahan kepolisian New York setelah serangan teror yang dilakukannya di terminal bus Port Authority di 42nd Street dan Eighth Avenue, di dekat pusat kota Times Square pada Senin.

Dia didakwa memberikan dukungan material kepada kelompok teroris ISIS dan menggunakan senjata pemusnah massal. 

Terkait teror bom yang menyebabkan empat korban luka-luka itu, kepolisian New York akan meningkatkan kewaspadaan untuk mengamankan perayaan Malam Tahun Baru di pusat kota New York, Time Square.  

Tags :
Rekomendasi