Fadli menilai isu SARA (suku, ras dan agama) kerap menjadi bahan baku provokator untuk menyulut konflik di Indonesia. Sebagai masyarakat cerdas sepatutnya memilah informasi yang beredar sebelum dikonsumsi.
"Ada hoax-nya, yang menimbulkan kesalahpahaman," kata Fadli di Nusantara II, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Fadli berharap peristiwa persekusi yang dialami ustaz lulusan S1 Mesir dan S2 Maroko tersebut tidak terlulang lagi. Dia mendorong aparat penegak hukum dapat melakukan tindakan pro-aktif untuk mengatasi hal tersebut.
Senada dengan Fadli, Ketua Majelis Permusyawaran Rakyat Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat agar tidak cepat terprovokasi. Dia mengatakan, kasus yang menimpa Ustaz Abdul Somad bukan berasal dari masyarakat Bali, tetapi sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Ini oknum segelintir orang yang kita sesalkan, jadi bukan masyarakat Bali, ini oknum," kata Zulkifli.
Abdul Somad dipersekusi saat hendak melakukan safari dakwah di Denpasar, Bali pada Jumat (8/12/2017). Dia tertahan di salah satu hotel di Denpasar lantaran ditolak oleh sejumlah unsur masyarakat yang terprovokasi kabar hoax.