Tim Editor
“Satu pekan ini kami memikirkan apa sanksi yang akan dikenakan kepada Persib,” katanya, dalam diskusi, di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018).
Menurut Umar, sebelum pertandingan antara Persib melawan Persija pada Minggu (23/9), pihak keamanan telah mengingatkan penyelenggara Liga 1 untuk tidak menyelenggarakan pertandingan tersebut pada hari libur. Namun, hal tersebut tak digubris oleh penyelenggara.
“Kalau yang sekarang (pertandingan Persib vs Persija) rekomendasi tidak ada yang diikuti oleh penyelenggara. Polisi kan sudah mengatakan jangan mengadakan pada hari Minggu, jangan hari libur bahaya, ini itu semua sudah diberi tahu,” terangnya.
Umar menjelaskan, sebelum dimulainya acara pertandingan pihak keamanan mengadakan rapat dengan sponsor dan penyelenggara acara guna memberikan rekomendasi.
“Selalu, H-2, H-berapa kan selalu ada rapat. (Sebelumnya) kalau yang di Yogyakarta mereka mengikuti saran pihak keamanan, walaupun risikonya tiket itu dikembalikan lagi. Sudah ada mekanisme sendiri. Yang kejadian kasus (Haringga Sirla) itu kan pihak kemanan sudah memberikan antisipasi, jumlah stadionnya hanya mampu menampung 30 ribu diisi 60 ribu (tapi tak didengar),” jelasnya.
Menurut Umar, ada tahapan-tahapan sanski PSSI berikan kepada klub mulai dari teguran hingga diskualifikasi klub tersebut dari pertandingan.
“Kalau klub kan ada sanksinya dari teguran sampai diskualifikasi. Kalau penonton larangannya ada cuma aplikasinya bagaimana,” ucapnya.
Saat ini, kata Umar, pihak PSSI telah membentuk tim investigasi untuk mengetahui kebenaran dari tewasnya Haringga.
“Semua saya kira diselidiki (klub, sponsor, penyenggara, suporter). Saya bukan tim investigasi yang turun dan mungkin pekan depan sudah selesai, diberikan kepada Pak Gatot (S Dewa, Sesmenpora). Rekomendasinya seperti apa saya juga belum tahu. Tapi saya sepakat suporter ini harus dibina,” tutupnya.
Baca Juga : Slogan 'Olahraga Mempersatukan Bangsa' di Tengah Kasus Haringga
