Tim Editor
"Secara umum kami memperkirakan mestinya suara Jokowi-Ma'ruf Amin diatas 70 persen. Karena calon gubernur Jabar itu kan ada tiga, tapi yang ke Pak Jokowi ada Pak Ridwan Kamil, Pak Deddy, dan Pak Hassanudin. Kalau dijumlah 80 persen," ungkap Ma'ruf kepada wartawan di Gedung Kembar, Purwakarta, Rabu (3/10/2018).
Sementara itu, demi mencapai target suara sebanyak 80 persen, Dedi Mulyadi menyebut pihaknya bakal menggunakan strategi menjual ketokohan cawapres Ma'ruf Amin. Namun, bukan sebagai ulama melainkan tokoh asli Sunda.
Apalagi, kata mantan Bupati Puwakarta itu, Ma'ruf Amin merupakan keturunan Pangeran Desa Ulun, raja terakhir Sumedang. Dedi menganggap Ketua nonaktif MUI itu merupakan tokoh asli Sunda.
"Jadi tinggal dijelaskan saja segala informasi yang mereka dapatkan karena banyak yang diplintir di mimbar-mimbar maupun di medsos, banyak informasi yang diplintir. Misalnya, abah diperalat untuk meraih suara, itu gitu lho. Kan bukan barang yang diperalat nanti akan ada argumentasi logis," ungkap Dedi.
Rencananya, Dedi juga akan 'menjual' ketokohan Ma'ruf sebagai ulama Banten yang juga ulama Sunda di Jawa Barat. Salah satu caranya melalui media sosial.
"Nanti saya akan bawa silsilah akan saya bawa ke media sosial, nanti di medsos di jelasin saja silsilahnya secara terbuka, secara jelas, orang Jabar bisa memahami," tutupnya.
