Tim Editor
"Upaya-upaya yang kami lakukan ini demi kenyamanan dan ketenangan masyarakat menikmati masa libur Natal dan Tahun Baru. Peningkatan stoknya sudah dimulai sejak 1 Desember hingga 17 Desember,” kata SVP Fuel Marketing & Distribution Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto, Jumat (15/12/2017).
Pengamanan itu dilakukan karena diperkirakan konsumsi BBM dan LPG akan mengalami peningkatan. Konsumsi BBM premium diprediksi naik dua persen, pertalite 12 persen, pertamax tujuh persen, pertamina turbo 15 persen, dexlite 10 persen, pertamina dex 12 persen, avtur 11,5 persen, dan LPG empat persen.
Sebaliknya, konsumsi solar justru menurun sebesar enam persen. "Penurunan konsumsi solar disebabkan pembatasan operasional angkutan barang pada H-3 hingga H+3, dan penurunan kegiatan angkutan industri," jelas Gigih.
Selain penambahan pasokan BBM, Pertamina akan menambah mobil tangki, agen atau pangkalan siaga LPG, serta menyiagakan kantong SPBU dan SPPBE di jalur wisata dan daerah rawan kemacetan.
Setidaknya, lanjut Gigih, terdapat 35 SPBU dan 51 SPPBE yang disiagakan di Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk daerah rawan macet dan jauh dari SPBU, Pertamina menyediakan layanan khusus KiosK Pertamax, mobile dispenser unit, BBM kemasan, dan motor atau mobil pengantar kemasan BBM.
Khusus LPG, SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra mengungkapkan, pihaknya akan menyiagakan 2.528 agen dan 23.848 pangkalan LPG di seluruh Indonesia.
“Kami memperkirakan terjadi peningkatan konsumsi (LPG) hingga 4 persen dari rata-rata normal, dengan kondisi puncak pada 26-30 Desember 2017” ujar Basuki.
Dalam pengamanan pasokan BBM dan LPG ini, Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di antaranya Kemenhub, Polri, Kementerian ESDM, BPH Migas, Jasa Marga, dan BPJT.
