Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi (PDI Perjuangan), misalnya yang mengkritik peresmian atau soft launching skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM) karena dianggap belum layak dan terkesan dipaksakan.
Anies pun membantah. Kata dia, memang saat ini, secara estetika JPM ini masih belum ciamik lantaran penyelesaiannya baru 78 persen. Dia pun berharap, Prasetyo bersabar dan menunggunya sampai tuntas.
"Nanti ya, lihat kalau sudah jadi. Itukan baru konstruksi, belum terlihat warnanya, gambar-gambarnya. Jadi, jangan terlalu bersemangat untuk menjelekkan. Pandanglah dengan obyektif," tutur Anies di tempat terpisah, Rabu (17/10/2018).
Kritikan lain datang dari Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Dwi Rio Sambodo yang merasa program rumah DP nol rupiah bertransformasi menjadi SAMAWA. Kata Rio, program ini sudah meleset dari peruntukan awalnya, orang miskin. Sebab, Rio menilai, SAMAWA ditujukan untuk warga yang miliki penghasilan Rp4 juta sampai Rp7 juta sebulan.
Rio menilai, cicilan rumah sebesar Rp2 juta--yang belum ditambah biaya air, listrik dan iuran pengelolaan lingkungan--tanpa subsidi ini tentu akan menyulitkan orang miskin untuk mendapatkannya.