75 Persen Masyarakat ingin Hoaks Dibersihkan

| 23 Oct 2018 14:35
75 Persen Masyarakat ingin Hoaks Dibersihkan
Konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional LSI Denny JA (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei tentang pengaruh hoaks di media sosial. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen yang dilakukan kepada 1.200 respoden di seluruh Indonesia mulai 10-19 Oktober 2018.

Data survei menunjukkan, sebanyak 75 persen publik menyatakan kekhawatiran atas berita hoaks yang menyebar di masyarakat. Hanya 8,7 yang menyatakan tidak khawatir dan 16,3 persen tidak menjawab.

"Dari 75 persen yang khawatir, 74,5 persen di antaranya menyatakan mereka ingin hoaks di media sosial ditertibkan," tutur peneliti LSI Ikrama Masloman di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).

Jika ditelaah menurut segmen pendidikannya, responden yang berpendidikan minimal sarjana memiliki persentase setuju jika hoaks dibersihkan paling besar yaitu 91 persen.

Kemudian, responden lulusan SD yang menyatakan setuju sebanyak 67,3 persen, lulusan SLTP menyatakan setuju sebanyak 78,6 persen, lulusan SLTA menyatakan setuju sebanyak 78,5 persen.

"Jadi, baik mereka yang berpendidikan tinggi maupun rendah merasa setuju bahwa media sosial harus dibersihkan dari hoaks," kata Ikrama.

"Begitupun juga responden yang berasal dari kalangan bawah hingga atas, pendukung partai politik dan pasangan capres-cawapres manapun, mayoritas juga ingin agar hoaks dibersihkan dari media sosial," tambahnya.

Baca Juga : Canda Jokowi Soal Foto Hoaks PKI-nya

Tags : berita hoaks
Rekomendasi