Jadi Korban Modus Ferienjob di Jerman, Puluhan Mahasiswa UAJ Dipastikan Sudah Kembali ke Indonesia

| 27 Mar 2024 21:15
Jadi Korban Modus Ferienjob di Jerman, Puluhan Mahasiswa UAJ Dipastikan Sudah Kembali ke Indonesia
Mahasiswa Atma Jaya korban Firienjob Jerman (Antara)

ERA.id - Universitas Atma Jaya Jakarta (UAJ) menyebut sebanyak 27 mahasiswa yang menjadi peserta magang ke Jerman atau Ferienjob sudah kembali ke tanah air.

"Kami telah melakukan penyelidikan internal dan evaluasi yang mendalam terhadap perkembangan program Ferienjob Jerman dan memastikan program ini langsung dihentikan sejak awal tahun begitu seluruh mahasiswa kami kembali dengan baik, dan itu yang terpenting,” kata Sekretaris UAJ, Dr rer.nat. Agustina Dwi Retno Nurcahyanti, dikutip Antara, Rabu (27/3/2024).

Program Ferienjob dimulai sejak 2023 dan mengirimkan sejumlah 27 mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di UAJ. Sebanyak 27 mahasiswa mulai berangkat menjalankan program sejak 1 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023.

Proses evaluasi pun dilakukan pada Januari 2024 dan langsung memutuskan penghentian program Ferienjob tersebut. Penghentian program itu, kata Agustin, dilakukan karena tidak memberikan manfaat yang maksimal terhadap proses belajar mengajar bagi mahasiswa.

Kemudian, pihak perguruan tinggi juga sudah memberikan surat edaran kepada internal kampus mengenai penghentian program tersebut dan kehati-hatian dalam program kerja magang.

"Namun demikian, pihak universitas akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) khususnya LLDIKTI III mengenai langkah-langkah selanjutnya agar tidak terulang pada masa depan," ujarnya.

Koordinasi dengan sesama perguruan tinggi juga akan terus berlangsung sebagai upaya menjaga kualitas pendidikan nasional.

Lebih jauh Agustin menjelaskan hasil evaluasi bersama International Office Atma Jaya menunjukkan adanya sejumlah hal yang perlu mendapatkan perbaikan signifikan mengingat terjadinya missmanagement dalam proses penempatan kerja.

Missmanagement itu antara lain, mulai dari proses pengiriman mahasiswa, masalah keuangan berupa pemotongan biaya akomodasi, tax refund, serta perlindungan kerja, dan jaminan kesehatan.

“Kepulangan seluruh mahasiswa Atma Jaya ke Indonesia, selain karena habisnya masa kontrak kerja magang, juga tidak terlepas dari upaya-upaya pihak universitas yang memberikan pembekalan sejak awal kepada mahasiswa," katanya.

"Mulai dari proses seleksi sesuai kriteria tujuan program magang, konsultasi administrasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta melakukan komunikasi dengan LLDikti Kemendikbudristek. Kami bersyukur seluruh mahasiswa bisa pulang dengan baik,” tambahnya.

Secara keseluruhan universitas memiliki berbagai kerja sama internasional, tidak hanya dengan Jerman tetapi juga dengan negara-negara maju lainnya di kawasan Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura, juga di Eropa di antaranya Belanda dan Prancis.

Terkait kasus tersebut, pihak universitas menjadikan hal tersebut sebagai pembelajaran ke depan agar selalu waspada sekaligus memperketat progam kerja magang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Untuk menyikapi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan perkembangan kasus ini, jika diperlukan pihak universitas sendiri akan menyiapkan langkah-langkah hukum yang menyeluruh sebagai upaya menjaga nama baik sekaligus terjaminnya proses belajar mengajar yang kondusif di kampus secara permanen,” tegasnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian membongkar kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berkedok program magang ke Jerman atau Ferienjob yang diikuti ribuan mahasiswa dari 33 kampus.

Rekomendasi