Salah satu keluarga korban KM Multi Prima I, Ummi Hadyah Saleh (Umay) meminta kepada basarnas Pusat untuk ikut membantu pencarian tujuh orang ABK yang masih hilang. Ayahnya Umay, M Pande Saleh (67) merupakan satu dari tujuh orang ABK KM Multi Prima I yang hingga kini belum ditemukan.
"Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima. Karena saat ini hanya SAR Mataram yang mencari," kata Umay kepada era.id, Selasa (27/11/2018).
Dirinya masih berharap, ayahnya dan beberapa korban hilang lainnya masih selamat. "Kemungkinan sudah terbawa arus ke perairan lain, jadi kami harap Basarnas pusat dan SAR daerah Makasar atau Bali bisa juga ikut melakukan pencarian," tambahnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya, di Mataram, mengatakan upaya pencarian terhadap tujuh korban belum membuahkan hasil hingga hari ketiga. Tim SAR masih akan memperluas area penyisiran hingga perairan Pulau Sedapur, Kabupaten Sumbawa.
"Rencana besok masih melakukan penyisiran sesuai dengan SAR Map. Lokasi pencarian diperluas hingga ke perairan Pulau Sedapur, Kabupaten Sumbawa," kata Sidakarya seperti dikutip dari Antara.
Menurut informasi, kata dia, seluruh korban menggunakan rompi penolong, sehingga ada kemungkinan korban terdampar di Pulau Sedapur. Upaya pencarian di sekitar Pulau Sedapur yang berada di selatan Pulau Kapoposang Bali, dilakukan karena arus dan angin cenderung mengarah ke sana.
Sidakarya menyebutkan sebanyak 18 personel melakukan upaya pencarian menggunakan Rescue Boat 220 Mataram. Operasi pencarian juga melibatkan unsur-unsur terkait, seperti TNI Angkatan Laut Mataram, Pol Airud Polda NTB, SROP dan unsur terkait lainnya.
Upaya pencarian dari udara menggunakan pesawat Patroli Maritim TNI Angkatan Laut juga dilakukan pada Minggu (25/11). Pesawat tersebut terbang dari Surabaya, Jawa Timur.
"Namun setelah melakukan pencarian selama satu jam, pesawat udara P-8301 meninggalkan area pencarian menuju ke Makassar, Sulawesi Selatan," ujarnya.
Perlu kalian ketahui, KM Multi Prima I dikabarkan tenggelam setelah diterjang ombak pada Sabtu (24/11) pukul 18.00 WIB. Tujuh dari 14 penumpang kapal tersebut berhasil dievakuasi. Sementara sisanya masih dikabarkan hilang.
Korban yang masih dalam pencarian Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), M Pande Saleh (67), Riski (26), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong (43).