Tim Editor
Hal itu dia katakan menanggapi kabar bohong atau hoaks adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dalam keadaaan tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kita enggak ingin ada kegiatan yang menciderai pemilu demokratis yang jujur adil, itu harapan kita," katanya, di Jakarta, Kamis (03/01/2018).
Di sisi lain, mantan wakil Gubernur DKI Jakarta ini tidak ingin berpikiran buruk apalagi menuduh pihak lain supaya bertanggung jawab atas berita bohong tersebut. Sandi hanya ingin semuanya segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Sandi bercerita, di beberapa kesempatan, dia dicurhati masyarakat yang merasa tidak percaya terhadap demokrasi. Karenanya, dia ingin pemilu ini bisa membuat kepercayaan masyarakat meningkat.
"Tadi juga ditanyakan di beberapa titik ada rasa ketidakpercayaan masyarakat itu karena pemilu yang jujur adil itu adalah harapan seluruh masyarakat," tuturnya.
Sekadar informasi, sebelumnya pada Rabu (02/01) malam, KPU dan Bawaslu disibukkan dengan adanya kabar yang menyebut tujuh konteiner berisi surat suara yang sudah dalam keadaan tercoblos yang nantinya akan ditukar sebelum perhitungan suara dan formulir C1 keluar.
Setelah dicek, KPU memastikan kabar tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos itu adalah bohong. Kasus ini pun dibawa ke polisi untuk ditindaklanjuti.
