"Bencana tanah longsor di RT 002/010, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak ini mengakibatkan 22 kuburan tergerus longsor," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, seperti dikutip Antara, Senin (14/1/2019).
Informasi yang dihimpun, hingga saat ini baru ditemukan tiga jenazah yang masih terbungkus kain kafan, kemudian dua kain kafannya saja dan satu mayat masih dalam proses evakuasi di sungai karena hanyut.
Pada proses evakuasi mayat tersebut melibatkan unit reaksi cepat (URC) BPBD Kecamatan Nagrak, Tagana, Satuan Polisi Pamong Praja, Camat Nagrak, Koramil Nagrak, Kapolsek dan Shabara Polres Sukabumi.
Namun, operasi pencarian mayat yang terseret longsor tersebut ditutup setelah musyawarah bersama dengan pihak Muspika Nagrak bersama perwakilan keluarga (ahli waris) dan desa.
"Keluarga sepakat untuk tidak mencari lagi jenazah yang makamnya tergerus longsor," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalpops) BPBD Kabupaten Sukabumi Entis Daeng.