Diisukan Akan Diganti Saat Jadi Wapres, Ma'ruf: Emang Pemilihan RT?

| 31 Jan 2019 22:15
Diisukan Akan Diganti Saat Jadi Wapres, Ma'ruf: Emang Pemilihan RT?
Cawapres KH Ma'ruf Amin. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin tanggapi isu hoaks yang menyebar di masyarakat. Isu tersebut adalah soal adanya pihak yang menyebut dirinya akan digantikan oleh orang lain setelah menjabat selama dua tahun jika terpilih nanti.

"Ngarang saja itu, memang pemilihan RT?" kata Ma'ruf kepada wartawan di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).

Mustasyar PBNU itu menyebut, untuk melakukan pergantian tentu ada mekanisme yang berlaku. Sehingga, ia yakin, tak ada masyarakat yang akan percaya soal isu tersebut.

"Emang masyarakat kita bodoh? Masyarakat kita ini kan sudah pintar. Mereka tahu pergantian nasional itu ada mekanisme yang mengatur," jelas dia.

Mantan Rais Aam PBNU ini juga memaparkan, tak semudah itu mengganti dirinya dengan tokoh lain jika dia terpilih sebagai wakil presiden. Kata dia, tak bisa main asal tunjuk hidung siapa yang mau menggantikan dirinya.

"Kalau ada pergantian tidak bisa seperti 'ah, kamu ganti ini saja'. Itu kan namanya perkumpulan kematian," ujarnya.

Supaya kalian tahu, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong melakukan pertemuan tertutup bersama cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. 

Kata Usman, dalam pertemuan itu, dirinya membahas sejumlah hal. Termasuk soal isu hoaks yang menyerang paslon 01 termasuk Ma'ruf Amin. Dirinya juga menyebut jika Ma'ruf minta juru bicara dapat menjawab isu hoaks yang tak bertanggungjawab itu.

"(Ma'ruf Amin) meminta kita menjawab secara benar soal isu. Misalnya, (isu) sampai di bawah itu kiai nanti cuma beberapa tahun saja menjadi wakil presiden dan akan diganti Ahok," kata Usman saat ditemui di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).

Demi menangkal hoaks, nantinya Direktorat Hukum TKN juga akan mengunjungi sejumlah lembaga keagamaan. Salah satu yang akan mereka datangi adalah Dewan Masjid Indonesia. Sebab, penyebaran hoaks nyatanya juga banyak terjadi melalui mimbar masjid di beberapa wilayah di Indonesia.

"Suka tidak suka, faktanya tempat ibadah masjid juga jadi arena persebaran hoaks baik melalui buletin, ceramah-ceramah," jelas dia.

"Misalnya tadi kiai cuma beberapa tahun (menjabat) kemudian digantikan Ahok itu juga disampaikan di situ," tutupnya.

Rekomendasi