Menurut Ma'ruf, apa yang dilakukan oleh capres petahana itu bukan menyerang tapi mengklarifikasi berita bohong maupun hoaks terhadap dirinya.
"Itu bukan mengkritik, tetapi mengklarifikasi. Artinya menjernihkan, mungkin istilahnya yang beda," kata Ma'ruf saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/2/2019).
Mustasyar PBNU ini menilai, menyerang bukan merupakan karakter mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ma'ruf yakin apa yang dilakukan Jokowi saat ini merupakan upaya menangkal hoaks.
"Masa Pak Jokowi mengkritik? Itu klarifikasi, meluruskan saja. Itu termasuk bagian dari manangkal hoaks," jelas mantan Rais Aam PBNU tersebut.
Supaya kalian tahu, capres nomor urut 01 Joko Widodo mulai menunjukkan taringnya. Lihat saja saat dia berpidato di deklarasi Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, dan deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2).
Merasa gerah, Jokowi menyinggung isu yang dilempar kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mulai dari isu Indonesia bubar tahun 2030, dugaan propaganda ala Rusia dalam kampanye, angka kemiskinan setara dengan Haiti, hingga hoaks Ratna Sarumpaet. Jokowi buka suara atas alasan kenapa ia mengeluarkan serangan balik kepada lawan politiknya itu. Jokowi menganggap penyampaiannya sebagai ungkapan apa adanya.
"Saya menyampaikan apa adanya. Masak saya diem terus? Saya disuruh sabar terus? Ndak dong. Saya sekali-sekali (begini), dong," ujar Jokowi di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/2/2019).
Perlu kamu tahu, dalam serangan baliknya, Jokowi menyindir capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang pernah bilang Indonesia akan bubar pada tahun 2030 pada Konferensi Nasional dan Temu Kader di Sentul Bogor beberapa waktu lalu. Ungkapan ini diakui Prabowo mereferensi buku berjudul The Ghost Fleet Yang ditulis oleh PW Singer and August Cole.
Tak hanya itu, Jokowi juga menduga ada propaganda atau adu domba ala negara Rusia, berdasarkan banyaknya lemparan kabar bohong atau hoaks menjelang kontestasi Pilpres 2019. Jokowi sih, tidak menyebut langsung itu dari kubu Prabowo-Sandi. Tapi, siapa lagi lawan Jokowi di Pemilu nanti kalau bukan Prabowo?
"Begitu banyaknya fitnah, hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di medsos. Cara berpolitik itu harus memberikan edukasi, cara berpolitik yang penuh keadaban, sopan santun. Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoaks, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," ungkap dia.