Dilaporkan ke Bawaslu, Sekjen PDIP Siap Diperiksa

| 27 Dec 2018 12:59
Dilaporkan ke Bawaslu, Sekjen PDIP Siap Diperiksa
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto siap diperiksa Bawaslu setelah dirinya dilaporkan oleh tim pemenangan capres dan cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Saya terima, dan sebagai warga negara yang taat hukum, saya siap memenuhi undangan Bawaslu," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/12/2018).

Hasto bilang, pemeriksaan oleh Bawaslu merupakan momentum untuk menjelaskan kebenaran pada masyarakat. Apalagi, Hasto bilang, apa yang disampaikannya dalam safari kebangsaan beberapa waktu lalu adalah hal yang faktual. Bahkan, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini juga sempat menyinggung perihal pernyataannya soal Obor Rakyat maupun kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.

Hasto bilang apa yang disampaikan terkait Tabloid Obor Rakyat merupakan pengakuan semua pihak yang terpercaya menyebut media berisi fitnah terhadap Joko Widodo di Pilpres 2014 dibuat oleh kubu Prabowo. Sementara kasus Ratna, ia menilai telah mencoreng keadaban politik Indonesia.

Tak hanya itu, Hasto pun menyebut pasangan Jokowi-Maruf Amin diserang secara masif lewat finah dan ujaran kebencian. Serangan itu dilakukan lewat isu-isu sensitif dengan tujuan membuat kesan kepemimpinan Jokowi-Maruf dianggap tidak islami.

"Semua mengarah pada dikotomi memfitnah dan difitnah. Saya siap buktikan, dan gugatan yang dilakukan tersebut justru menjadi momentum untuk mengedepankan politik yang membangun peradaban," ujar Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyebut hasil kajian dari organisasi independen, kelompok pro demokrasi, dan kelompok anti-hoaks berkesimpulan bahwa Jokowi-Maruf menjadi sasaran hoaks terbesar di Pilpres 2019.

"Jadi apa yang saya sampaikan adalah kebenaran dalam politik yang bisa dibuktikan secara faktual maupun bukti material yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," ungkapnya.

Lebih lanjut, politikus partai berlambang banteng ini menilai, jika pelaporan terhadap dirinya merupakan bentuk kekhawatiran dari kubu calon nomor urut 02. Apalagi, Hasto sempat mengeluarkan pernyataan yang meminta publik untuk memilih pihak yang memfitnah atau difitnah. 

"Jadi berhentilah fitnah Pak Jokowi dan KH Maruf Amin. Itu pesan utama saya. Betapa tidak enaknya difitnah. Alhamdulillah, Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf Amin tetap tersenyum dan tetap kerja meski banyak difitnah,” jelas Hasto.

Supaya kalian tahu, Tim Advokad Indonesia Bergerak (TAIB) melaporkan Hasto ke Bawaslu dengan dugaan melakukan penghinaan dan fitnah terhadap Prabowo Subianto.

TAIB bilang, pernyataan Hasto soal capres penebar fitnah dan marah-marah hingga soal melontarkan pernyataan 'Masyarakat mau pilih yang mana? Mau penyebar fitnah atau yang difitnah?', merupakan pernyataan yang dinilai TAIB merugikan pihak Prabowo.

Rekomendasi