Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu soal 'Propaganda Rusia'

| 06 Feb 2019 16:49
Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu soal 'Propaganda Rusia'
Capres nomor urut 01, Jokowi Widodo. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Advokat Peduli Pemilu melaporkan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bawaslu. Semuanya terkait pernyataan Jokowi soal 'Propaganda Rusia'.

Selain Jokowi, sejumlah anggota dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf juga dilaporkan. Mulai dari Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto dan Wakil Ketua TKN Arsul Sani

Mohammad Taufiqurrahman dari Advokat Peduli Pemilu mengatakan, pernyataan Jokowi terkait adanya tim sukses yang menyiapkan Propaganda Rusia pada 2 Februari 2019 di Jawa Timur tersebut, menyesatkan dan menimbulkan keresahan masyarakat.

Baca Juga : Apa yang Dimaksud Jokowi dalam 'Propaganda Rusia'?

Setelah itu, pernyataan tersebut juga kemudian disambung dengan pernyataan dari anggota TKN terkait hal itu. Oleh karena itu, dirinya juga melaporkan tiga anggota TKN lainnya.

"Karena ini tidak jelas kebenarannya dan menyesatkan masyarakat. Hal ini juga membuat keresahan dan polemik di masyarakat," ucapnya di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (6/2/2019).

Taufiq menyampaikan pernyataan tersebut diduga melanggar ketentuan UU No. 7/2017 tentang Pemilu pasal 280 ayat (1) huruf C dan D Jo pasal 521.

Dalam pasal 280 ayat 1 huruf c menyatakan peserta pemilu dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan peserta pemilu yang lain. Sementara huruf d menyatakan larangan menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat.

Pada pasal 521, dinyatakan ancaman terhadap perbuatan yang melanggar pasal 280 pidana penjara paling lama dua tahun dan denda paling banyak Rp24 juta. Ia mengatakan, pelaporan tersebut dengan barang bukti video dan juga print out pemberitaan pada 2-3 Februari 2019.

Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood, yakni serupa selang pemadam kebakaran atas kekeliruan, seperti yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada Pemilu AS tahun 2016 lalu.

Rand Corporation menganalisis mengenai cara berpolitik Donald Trump mirip metode Presiden Rusia Vladimir Putin di Krimea dan Georgia, yaitu mengunakan teknik kebohongan yang diproduksi secara masif dan simultan melalui media-media pemberitaan yang mereka miliki.

Rekomendasi