Mengenal Budi Daya Tiram Sistem Terapung di Aceh

| 13 Feb 2019 12:59
Mengenal Budi Daya Tiram Sistem Terapung di Aceh
Budi daya tiram sistem apung (Foto: Istimewa)
Banda Aceh, era.id - Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (P2KP) Kota Banda Aceh memperkenalkan metode budi daya tiram sistem terapung. Hal ini dilakukan agar stok tiram di Banda Aceh tidak kehabisan.

"Selama ini pemanfaatan potensi perairan seperti menangkap ikan dan memanen tiram masih dilakukan secara tradisional, para petani tiram hanya memanfaatkan potensi perairan dengan mengeksploitasi potensi yang ada," kata Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (P2KP) Kota Banda Aceh Zulkifli Syahbuddin, dalam keterangannya, Rabu (13/2/2019).

Menurutnya, jika potensi itu digarap secara tradisional, dikhawatirkan berpotensi membuat keberadaan tiram di Banda Aceh habis. Untuk mempertahankan keberadaan tiram, kelompok budi daya tiram di Desa Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala diajarkan metode budi daya tiram sistem terapung atau keramba apung. 

"Metode ini menggunakan keranjang sebagai tempat penampungan bibit tiram untuk dibesarkan sampai mencapai ukuran konsumsi dengan butuh waktu lebih kurang 6 bulan," jelas Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, selain untuk pengembangan budi daya tiram, wilayah perairan pesisir Kota Banda Aceh juga berpotensi untuk pengembangan budi daya ikan dalam keramba jaring apung. Salah satu lokasi strategis untuk pengembangannya berada di wilayah perairan pesisir Gampong Ulee Lheue.

Di sana cocok dengan komoditi unggulan seperti ikan Kuwe (rambeu), kakap, kerapu dan udang lobster.

"Hasil panen dari masyarakat sangat luar biasa, bahkan ikan rambeu yang dibesarkan di dalam keramba ada ukuran yang mencapai 2 kilogram per ekor. Terkait dengan tiram ini kalau dulu itu nyak-nyak turun dengan cara tradisional, untuk saat ini sistem tersebut sudah dimodernisasikan," kata dia.

"Ini tentu akan sangat baik jika metode memanen tiram semakin baik mengikuti perkembangan zaman. Begitu juga dengan pemasaran tiram yang tidak sebatas dijual sebagai hasil laut segar saja," ungkap Zulkifli.

Rekomendasi