Sandi Usul Pendukung Debat Dikurangi

| 18 Feb 2019 19:35
Sandi Usul Pendukung Debat Dikurangi
Sandiaga Uno (Mery/era.id)

Jakarta, era.id - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiga Uno mengatakan, dirinya sudah melakukan evaluasi dari hasil debat kedua kemarin. Salah satu yang dikritiknya adalah soal pendukung kedua pasangan calon.

Sandi menyoroti ramainya pendukung yang membuat debat tidak kondusif. Menurut Sandi, hal ini dapat mengganggu masyarakat yang menonton debat dari layar televisi di rumah.

“Menurut saya, saya melihat sendiri di sana (Cibinong) bahwa dengan dukungan begitu banyak pendukung paslon 01 dan 02 di sana justru menganggu kita yang menonton di luar,” kata Sandi di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).

Sandi menilai, pendukung maupun tim pasangan calon yang hadir di venue perlu dibatasi jumlahnya. Menurut dia, di debat ketiga nanti bisa dibuat sederhana.

“Banyak sekali interupsi dari moderator menyetop teriakan pendukung itu. Jadi saya minta secara tegas bahwa Pak Dirman dan tim yang nanti berbicara di KPU, mohon dibatasi kunjungan dari para pendukung paslon. 50 saja cukup untuk membantu memberikan materi, maupun dukungan dari keluarga."

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menilai, debat tidak perlu terlalu mewah karena kita harus menghemat uang negara juga. Apalagi, katanya, yang harus fokus bukan pada yang hadir menonton langsung dan bukan kepada para pendukung. Tetapi, fokus pada masyarakat.

“Jadi prioritasnya adalah bagaimana menghadirkan debat ini, untuk membantu mereka menentukan pilihan. Bukan untuk saling sorak-menyorak dan sampai terdengar di pemirsa di rumah, bunyi priwitan, bunyi kayak tepukan balon, menurut saya itu contra-productive,” tegasnya.

Menurut Sandi, harus pastikan tidak ada lebih pendukung yang hadir. Selain itu, dia menilai, di debat ketiga nanti tidak ada yang menyuarakan yel-yel dan lain-lain saat debat berlangsung.  

“Cukuplah. Yel-yel itu cukup, yang dibutuhkan sekarang dari debat itu adalah memindahkan faktor emosional ke faktor rasional. Dan terakhir mungkin dari format kita sampaikan bahwa tepuk tangan itu hanya boleh di awal dan di akhir. Jangan di tengah-tengah karena itu baik dari pihak pendukung atau yang tidak mendukung mendistruksi acara debat itu sendiri."

Rekomendasi