Tim Editor
"Dalam waktu relatif singkat dibanding safari politik sebelumnya kami akan mengadakan safari politik ke delapan dan kembali kami hadir di Jabar," kata Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2019).
Selain itu, safari ini akan lebih bernuansa milenial dan berkebudayaan karena rombongan nantinya akan menemui komunitas kopi, seniman, budayawan, serta menonton wayang golek.
"Nonton wayang golek karena ini kebudayaan Sunda yang ceritanya berisi hal-hal, yang sekaligus untuk memberikan kritik terhadap apa yang terjadi pada tatanan masyarakat kita," ungkapnya.
Dalam acara yang digelar dua hari pada 22-23 Februari 2019 ini, nantinya, para rombongan juga akan mengunjungi acara Gebyar Kampung KB yang diadakan untuk memberi pesan pentingnya perencanaan keluarga.
"Kemudian konsolidasi pemenangan di internal partai dan puncaknya Ngahiji Sareng Redme. Di mana para milenial kemudian ada live cooking," jelasnya.
Adapun tujuan PDI Perjuangan ini memfokuskan puncak ini untuk milenial karena mereka mampu berdiri pada akar kebudayaannya meski punya kepedulian terhadap teknologi, IT, Startup, dan Unicorn.
Nantinya, acara ini kemudian akan ditutup dengan menyaksikan penampilan dari seniman Djaduk Ferianto di Taman Ismail Marzuki (TIM). Kata Hasto, Djaduk akan menampilkan sebuah orkestra musik menarik yang layak ditonton.
