Tim Editor
“Sekarang yang jadi persoalan besar BPJS. BPJS ada yang jebol,” katanya, dalam diskusi bertema ‘Menuju Debat III, Menakar Visi Kesehatan’, di D'Consulate, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2019).
Menurut Hermawan, langkah pemerintah mengeluarkan BPJS sudah baik, tinggal bagaimana pengelolaannya saja yang bermasalah. "Berarti ada orang-orang yang tidak kompeten dalam penanganan BPJS, pengelolaan kesehatan di Indonesia. Ini yang akan di-review besar-besaran oleh tim Prabowo-Sandi dan kita akan mengembalikan,” katanya.
Selain itu, dia juga memastikan nantinya akan dihitung ulang soal tarif yang layak untuk program BPJS. Sebab, persoalan BPJS ini tidak hanya menyelamatkan masyarakat saja, tetapi juga tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
“Seharusnya kalau 80 persen perosalan kesehatan tertangani di puskesmas dan klinik, maka tidak akan terjadi defisit. Kebocoran tandanya ada miss manajemen dalam pengelolaan kesehatan kita,” tegasnya.
Sementara itu, pihaknya merasa prihatin terhadap persoalan BPJS. Sebab, katanya, anggaran dari tahun ke tahun meningkat, tapi defisit juga cukup besar. “Belum mampu mendongkrak, masyarakat belum terlayani dengan baik dan kualitas kesehatan belum beranjak jauh,” tutupnya.
