Melansir dari keterangan resmi Kominfo, selama tujuh bulan terakhir dari Agustus 2018 hingga Februari 2019 tak kurang dari 771 informasi hoaks berhasil teridentifikasi Kominfo. Bahkan jumlah konten hoaks naik dua kali lipatnya di bulan Februari 2019.
Dengan rincian pada bulan Agustus 2018, terdapat 25 konten hoaks yang diidentifikasi. September 2018, naik menjadi 27 hoaks, sementara di Oktober dan November 2018 masing-masing di angka 53 dan 63 hoaks. Pada Desember 2018, jumlah konten hoaks naik di angka 75 konten.
Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, menjelaskan, dari 771 konten hoaks yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Kominfo, isu politik adalah yang paling banyak ditemukan dibandingkan dengan isu lain, seperti kesehatan, pendidikan, maupun penipuan.
"Sebanyak 181 konten hoaks terkait isu politik, baik hoaks yang menyerang pasangan capres dan cawapres Nomor 01 dan Nomor 02, maupun yang terkait partai politik peserta pemilu 2019," katanya dalam siaran pers, Minggu (7/3).
Selain konten hoaks politik, hoaks isu kesehatan berada diperingkat kedua dengan 126 temuan, isu pemerintahan 119 konten hoaks, hoaks berisikan fitnah terhadap individu tertentu sebanyak 110 konten
Kemudian, isu kejahatan 59 konten, isu agama 50 konten, isu internasional 21 konten, penipuan dan perdagangan masing-masing 19 konten, dan terakhir hoaks isu pendidikan sebanyak 3 konten.
?Kominfo juga mengajak masyarakat untuk terus aktif melaporkan, jika menemukan konten-konten negatif di Internet ataupun media sosial bisa melalui Twitter @aduankonten, website aduankonten.id dan nomor WhatsApp 08119224545.