Makin Dekat Pencoblosan, Makin Banyak Hoaks

| 01 Apr 2019 14:31
Makin Dekat Pencoblosan, Makin Banyak Hoaks
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Pemerintah mendapati adanya peningkatan hoaks jelang pencoblosan Pemilu 2019, 17 April. Jumlah ini meningkat pesat pada bulan Maret.

Dari temuan ini, hoaks yang paling banyak muncul adalah yang berkaitan dengan politik dan Pemilu.

Data Kementerian Komunikasi dan Informasi menyebutkan, ada 453 hoaks diidentifikasi oleh tim dan mesin AIS, 130 di antaranya memuat isu politik. 

Hoaks temuan Kominfo antara lain berupa kabar bohong tentang calon presiden, partai politik maupun lembaga penyelenggara pemilu.

"Kami menangani hoaks. Hoaks paling banyak berkaitan dengan politik, dengan Pemilu," kata Menkominfo Rudiantara kepada wartawan di Jakarta, dilansir Antara, Senin (1/4/2019).

Selain isu politik, hoaks tersebut bermuatan kebohongan tentang pemerintah, kesehatan, agama, pendidikan maupun fitnah terhadap individu.

Analisis Komninfo, hoaks akan terus meningkat menjelang 17 April. Sebab, ini berkaca dari jumlah hoaks yang diidentifikasi pada Desember-Januari. Pada masa itu, Kominfo adanya peningkatan 100 konten hoaks dalam waktu sebulan, dari 75 menjadi 175 konten hoaks.

Kemudian, peningkatan drastis terjadi pada Februari, angka hoaks yang diidentifikasi Kominfo naik tajam menjadi 353 konten.

Rudiantara mengingatkan publik untuk berhati-hati terhadap hoaks menjelang Pemilu seperti ini. Apalagi, hoaks menyerang segala lini.

"Hoaks adalah musuh kita bersama," kata dia.

Kementerian Kominfo mencatat sejak Agustus 2018, total hoaks yang mereka indetifikasi sebanyak 1.224 konten, 311 di antaranya berupa hoaks politik.

Dalam penangan hoaks ini, Kementerian Kominfo membuat pusat aduan agar bisa diakses warganet. Warganet yang mendapatkan informasi mencurigakan bisa mengadu ke [email protected] atau melalui akun Twitter @aduankonten. 

Karena hoaks dianggap musuh kita bersama, mari kita lawan. 

Rekomendasi