Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli bilang, hasil survei menunjukan Jokowi-Ma’ruf mengungguli Prabowo-Sandi dengan selisih 18,8 persen.
"Paslon nomor urut 01 memiliki elektabilitas sebasar 50,8 persen. Sedangkan paslon 02 elektabilitasnya sebesar 32 persen. Sementara sisanya 17,2 persen masih merahasiakan pilihannya atau tidak memadai apapun pada kertas suara yang disodorkan," tuturnya, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Hadi menjelaskan, jika dibandingkan dengan data survei Indo Barometer pada bulan Februari, pasangan calon Jokowi-Ma’ruf unggul dengan selisih 21,3 persen. Di mana padangan Jokowi-Ma’ruf unggul 50,2 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandi 28,9 persen. Adapun yang tidak menandai apapun pada kertas suara sebesar 20,9 persen.
Kemudian, lanjut Hadi, dari simulasi dua gambar capres antara Jokowi dan Prabowo yang disodorkan kepada responden, Jokowi terpilih 52,1 persen dan Prabowo di angka 31,8 persen. Sementara yang masih merahasiakan pilihannya sebesar 16,1 persen.
"Sementara, dari simulasi kedua cawapres antara Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno. Calon wakil presiden pendamping Jokowi masih dominan dalam memperoleh dukungan masyarakat,” katanya.
Hasil dari simulasi head to head masing-masing kedua cawapres, Ma’ruf memiliki elektabilitas 46,3 persen. Sedangkan, Sandiaga 33,8 persen. Kemudian, masyarakat yang belum menentukam pilihan sebesar 19,8 persen.
Indo Barometer melakukan survei di 34 provinsi di Indonesia yang dilakukan pada tanggal 15-21 Maret. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen. Pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan menggunakan teknik pengambilan sampel multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Serta reponden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah berusia minimal 17 tahun.