"Diprediksi hanya ada tujuh partai politik yang memenuhi ambang batas parlemen 4 persen, yaitu PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, NasDem dan PAN," ungkap Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Pangi bilang, PDIP yang mendapat dukungan sebesar 24,1 persen dan Gerindra sebesar 19,3 persen dipengaruhi oleh efek ekor jas (coat tail effect) karena kedua capresnya. Jokowi dianggap PDIP banget, sedangkan Prabowo dianggap Gerindra banget.
Selanjutnya, elektabilitas partai-partai di luar kedua partai tersebut berada di bawah 10 persen. Di bawah PDIP dan Gerindra, ada Partai Golongan Karya (Golkar) 9,5 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 6,1 persen, Partai Demokrat sebesar 5,7 persen, Partai NasDem sebesar 4,3 persen, PAN sebesar 4,1 persen.
Namun, masih ada beberapa partai yang berpeluang lolos ke senayan dengan mempertimbangkan margin of error, yaitu PKS 3,9 persen, Perindo 3,3 persen, PPP 2,9 persen. "Perindo menjadi satu-satunya partai baru yang punya peluang besar lolos ke senayan," ucap dia.
Sisanya partai-partai lain elektabilitasnya di bawah 2 persen, yaitu Hanura 1,1 persen, PBB 0,3 persen, PSI 0,2 persen, Berkarya 0,2 persen, PKPI 0,1 persen, dan Garuda 0,1 persen.
Kecil kemungkinan mereka bisa masuk dalam parlemen. Terlebih, kata Pangi, amsyong sudah jika partai tersebut tidak mampu merebut hati undecided voter atau pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Partai peserta Pemilu 2019. (era.id)