Tim Editor
Sekitar pukul 08.20, Jokowi memasang bleketepe di depan kediamannya, di Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo. Saat memasang bleketepe, Jokowi neik tangga karena posisi bleketepenya lebih tinggi.
Ibu Negara, Iriana, mendampingi Jokowi dalam prosesi tersebut, bersama Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Bleketepe atau tarub, merupakan anyaman daun kelapa yang dipasang di gerbang rumah sebagai tanda adanya hajatan pernikahan. Istilah tarub diambil dari Ki Ageng Tarub yang pertama kali memperkenalkan tradisi ini ketika pernikahan putrinya, Dewi Nawangsih pada abad ke-12.
Pemasangan bleketepe adalah simbol orangtua mengajak mempelai menyucikan diri dari kotoran yang melekat pada jiwa dan raga. Selain sebagai peneduh, pemasangan bleketepe diiringi tuwuhan dengan pohon pisang raja yang sudah masak, dan harapan pengantin kelak mendapatkan kemuliaan.
Usai melakukan bleketepe, keluarga Jokowi akan melangsungkan prosesi adat selanjutnya, yaitu serah terima paningset. Tradisi ini melambangkan pengikat. Mempelai laki-laki menyerahkan sejumlah barang atau harta kepada mempelai perempuan.
Kahiyang yang lahir di Solo dan Bobby yang berasal dari Tapanuli Selatan sama-sama menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor.
Keduanya mulai dekat ketika liburan bersama-sama teman kampus mereka di Dufan, Jakarta. Setelah dua tahun berpacaran, Kahiyang-Bobby akan melangsungkan resepsi pernikahan pada Rabu, 8 November 2017 di Graha Saba, Solo.
Acara tersebut bakal dihelat dua kali, pagi dan malam hari, serta dihadiri 8.000 tamu undangan.
