Nyatanya Semut Memang Bisa Membunuh Manusia

| 26 Apr 2019 19:15
Nyatanya Semut Memang Bisa Membunuh Manusia
Ilustrasi (Pixabay)

Jakarta, era.id - Kabar kematian seorang pemudi asal Tangerang, Rizki Ananda (25) karena digigit semut memunculkan pertanyaan, apa benar semut bisa menjadi hewan yang mematikan hingga merenggut nyawa seseorang?

Sebenarnya kasus kematian Rizky yang disinyalir tewas akibat disengat semut belum sepenuhnya dibenarkan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi yang menangani kasus itu menjelaskan, Rizki meninggal akibat sebuah reaksi alergi syok anafilaksis. 

"Jadi, bukan semutnya itu, tapi reaksi alergi dari Rizki yang menyebabkan ia meninggal," kata Hendra (26/4).

Kendati begitu, gigitan semut yang dialami Rizki diduga yang mengaktifkan alergi anafilaksis tersebut. Terkait hal itu, Hendra pun mengatakan, reaksi yang dialami Rizki usai mendapatkan gigitan semut langsung merasa gatal dan panas di seluruh tubuhnya.

Lebih parah lagi, Rizki juga sampai mengalami sesak nafas akut. Ketika Rizki dilarikan ke Puskesmas Sepatan nyawanya sudah tak tertolong.

"Ini memang gejala yang terjadi pada penderita anafilaksis, kemungkinan ada zat tertentu pada semut tersebut, karena kalau dilihat dari sejarah Rizki, tiga tahun lalu ia pernah digigit tomcat. Namun, tidak menimbulkan reaksi apapun. Kita juga masih melakukan pemeriksaan lanjut."

Sayangnya jenis semut yang menggigit Rizki tidak dapat teridentifikasi. "Yang di foto bagian punggung waktu itu. Bukan foto perut, untuk menentukan spesiesnya itu, hanya ahli serangga dan perlu gambar bagian perut jadi kita tidak bisa memastikan, tapi mungkin itu semut biasa," ungkapnya.

Mengutip hellosehat.com, syok anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. Kondisi itu bisa terjadi apabila pasien alergi terhadap makanan, obat-obatan, bisa juga serangga, dan lateks.

Reaksi ini dapat terjadi dalam hitungan menit, di mana tekanan darah pasien turun secara tiba-tiba dan saluran udara terhambat dan mengganggu pernapasan. Penjelasan itu sesuai dengan apa yang dialami Rizki sebelum ajal kematiannya yang menderita sesak nafas.

Selain itu dari penjelasan mengenai syok anafilaktik, salah satu pemicunya bisa dari sengatan serangga seperti lebah, tawon, pikat, atau semut api.

Semut yang mematikan

Berdasarkan penelusuran dari penyebab Syok anafilaktik tersebut, ada kemungkinan Rizki tersengat semut api. Melihat berbagai sumber, Fire ant atau semut api merupakan salah satu serangga dengan sengatan yang berbahaya. Semut itu masuk dalam ketegori level 3 dalam schmidt sting pain index --skala untuk mengukur rasa sakit--. Serangga yang bernama latin Solenopsis ini memiliki sengatan yang membuat tubuh seperti merasakan rasa panas api yang membakar kulit.

Selain semut api ada juga beberapa jenis semut lain yang mematikan. Beberapa di antaranya adalah semut siafu. Semut yang berasal dari dataran Afrika ini dapat menimbulkan luka tusukan atau robekan yang besar pada makhluk hidup lainnya. Semut yang hidup berkonoloni ini saking mengerikannya, dapat membuat hewan-hewan berukuran besarpun lari ketakutan dibuatnya.

Tak hanya semut saifu. Semut Bulldog juga teridentifikasi sebagai semut berbahaya. Namanya saja Bulldog, identik dengan anjing galak yang cukup ditakuti. Semut ini sangat ketat dalam menjaga sarangnya. Mereka akan menyerang penyusup atau penggangu menggunakan sengatan dan rahang secara bersamaan.

Semut ini sangat agresif dan mengerikan sehingga membuat manusia takut. Ia mampu menyengat berkali-kali secara cepat dan yang paling mengerikan semut ini dapat menyuntikkan racunnya di setiap gigitan.

Rekomendasi