Sahur di Tengah Massa Unjuk Rasa

| 23 May 2019 21:05
Sahur di Tengah Massa Unjuk Rasa
Sahur di tengah massa unjuk rasa (Fajar/era.id)
Jakarta, era.id - Tak pernah terbayangkan sebelumnya berada di tengah-tengah aksi kerusuhan. Dentuman suara mercon dan pedihnya gas air mata masih terasa hingga saat ini.

Aksi kerusuhan yang terjadi di depan kantor Bawaslu, MH Thamrin, Rabu (22/5) malam kemarin, terbagi di dua tempat berbeda. Massa memblokade Jalan Wahid Hasyim ke Menteng dan mereka yang datang dari Tanah Abang.

Sekitar pukul 02.31 WIB, Kamis (23/5), massa terus bertahan dan terus melontarkan mercon ke arah barikade aparat kepolisian. Bahkan menjelang waktu sahur aksi kerusuhan tidak juga mereda. 

 

Ketegangan sedikit mereda saat waktu menunjukkan pukul 02.46 WIB. Beberapa motor hilir mudik membawa bekal sahur untuk pedemo yang berada di garis terdepan. 

"Sahur woy, ayam bakar mana ni, ayam bakar," teriak pedemo menanti bekal sahur, Kamis (23/5/2019).

Entah siapa yang mempersiapkan lauk sahur pada malam itu. Namun yang jelas, para pedemo bisa menyantap sepotong ayam bakar, nasi putih lengkap dengan sambal serta lalapan sebagai menu sahurnya.

Lauk sahur pedemo aksi 22 Mei (Fajar/era.id)

Di sinilah, era.id menyaksikan sisi lain pedemo yang sejak kemarin berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu dengan menolak hasil Pilpres 2019. Tanpa memperdulikan latar belakang kehadiran mereka di tengah pedemo, mereka tetap membagikan sahur.

Agresi unjuk rasa yang sebelumnya ricuh penuh dengan kobaran api dan dentuman mercon terhenti sejenak. Duduk di trotoar jalan mereka menyantap lauk sahur.

"Sahur dulu, stop sahur dulu," ucap salah seorang pedemo.

Massa demo terhenti sejenak untuk sahur (Fajar/era.id)

Akibat bentrok sejak 22 Mei dini hari, yang kemudian menyebar ke Tanah Abang, Petamburan, serta Slipi, setidaknya tujuh orang tewas dan 200 lainnya luka-luka. Jumlah korban masih simpang siur. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim delapan orang bagian massa aksi yang diusir polisi dari dekat Bawaslu tewas.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pernyataan resminya juga sudah meminta pedemo baik simpatisan dan pendukungnya yang masih melakukan perlawanan terhadap aparat kepolisian, untuk kembali pulang ke rumah. Mantan Danjen Kopassus itu mewanti-wanti massa unjuk rasa untuk menghindari tindakan-tindakan anarkis di luar hukum.

"Saya mohon, saudara-saudara kembalilah ke tempat istirahat masing-masing, hindari tindakan di luar hukum. Kemudian selalu mengalah dan patuh pada ketentuan hukum. Ini imbauan saya," tegas Prabowo.

 

Rekomendasi