Keluarga Eksekutor Pembunuhan 22 Mei Dijanjikan Biaya Hidup

| 28 May 2019 13:59
Keluarga Eksekutor Pembunuhan 22 Mei Dijanjikan Biaya Hidup
Kerusuhan di Bawaslu (Anto/era.id)

Jakarta, era.id - Polisi membeberkan fakta terkait rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional dalam aksi 22 Mei lalu. Konon, otak pembunuhan berjanji menghidupi keluarga para pelaku jika rencana pembunuhan itu berhasil.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, dari lima target pembunuhan, ketua lembaga survei adalah target pertama yang wajib dieksekusi.

"Yang harus dieksekusi yang lembaga survei itu, hajar dulu,” kata Dedi di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Setelah berhasil melaksanakan aksinya, para eksekutor itu baru akan mendapatkan honor mereka. "Dan (kebutuhan) keluarganya ditanggung,” ungkapnya.

Meski belum menyebut siapa aktor intelektualnya, namun Dedi tak menampik jika pihak itu bukanlah orang biasa. Sebab, pendanaan untuk membeli senjata diberikan dalam bentuk dolar Singapura secara kontan.

"Cash, langsung dikasih cash. Kemudian dicairkan di money changer, Rp150 juta langsung dia pakai itu," jelas Dedi.

Dari sejumlah pihak yang telah ditangkap, disebutkan motif para tersangka ini adalah murni motif ekonomi. "Ada order dari aktor intelektual. Larinya ke ekonomi," ujarnya.

Supaya kalian tahu, polisi menangkap enam tersangka pelaku kepemilikan sejata api dan rencana pembunuhan sejumlah tokoh dengan cara berbaur dengan aksi unjuk rasa 21 Mei 2019. 

Kelompok ini terdiri dari enam orang, yakni HK (pimpinan), IR, TJ, AZ, AD, dan AF. Mereka memiliki peran berbeda mulai dari mencari penjual senjata api hingga mencari pihak yang bakal menjadi eksekutor. Saat ini, keenam orang tersebut telah ditahan oleh pihak kepolisian.

Dari tersangka, polisi tak hanya menemukan barang bukti sejumlah senjata api laras panjang dan pendek, tetapi pelaku juga memiliki sebuah rompi berwarna hitam bertuliskan polisi. 

Rekomendasi