Pertikaian Dua Perguruan Silat di NTT

| 06 Jun 2019 21:11
Pertikaian Dua Perguruan Silat di NTT
Ilustrasi (Pixabay)
Kupang, era.id - Seharusnya seni bela diri dipakai bukan untuk berantem. Apalagi hingga bikin korban tewas. Tapi apa lacur, ini yang terjadi di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dua kelompok perguruan silat, Kera Sakti dan Setia Hati Terate (SHT) bentrok, Kamis (6/6/2019). Akibatnya, satu korban meninggal dunia dan empat korban luka-luka terkena anak panah. Satu korban meninggal atas nama Ramos Horta Sores (19) warga RT 22/RW 09, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur.

"Dalam bentrokan dua kelompok ini menyebabkan satu korban meninggal sedangkan empat korban lainnya mengalami luka-luka," kata Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Ebed Amalo saat dihubungi Antara.

Ramos Horta Sores tewas akibat tikaman benda tajam itu. Dia adalah murid dari perguruan Setia Hati Terate. Sedangkan empat korban lainnya berasal dari perguruan silat Kera Sakti. Ramos Horta sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat.

Sedangkan empat korban yang mengalami luka-luka masih dalam penanganan petugas medis pada RSUD Naibonat yang berada tidak jauh dari lokasi bentrokan kedua perguruan silat berlangsung.

Situasi di kawasan depan Kantor Bupati Kupang hingga lapangan Transad Naibonat saat ini sudah dalam situasi yang kondusif. Namun penyebab bentrokan ini, masih diselidiki Polres Kupang.

"Kami masih mendalami penyebab terjadinya kerusuhan ini," tegas Ebed.

 

Tags :
Rekomendasi