Setelah Minta Menteri Terbanyak, Kini PDIP Melunak

| 29 Aug 2019 11:11
Setelah Minta Menteri Terbanyak, Kini PDIP Melunak
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut tak akan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan Kabinet Kerja periode 2019-2024. 

Menurut dia, PDIP lebih memilih menunggu pelantikan presiden beserta wakilnya dan para anggota legislatif pusat, ketimbang ikut campur mengurusi penyusunan kabinet.

"Soal kabinet pemerintahan sebaiknya tak terlalu dianggap hal paling krusial saat ini, sebab penyusunan kabinet itu memiliki prosedur," kata Megawati lewat keterangan tertulisnya, Rabu (29/8/2019).

Presiden ke-5 Republik Indonesia ini kemudian mengusulkan, pembentukan kabinet dilakukan setelah Jokowi dilantik kembali sebagai presiden agar menciptakan tata pemerintahan yang efektif. Apalagi, keputusan akhir pemilihan pembantu presiden itu berada di tangan Jokowi dengan menggunakan hak prerogatif yang dimilikinya.

Mega juga menegaskan, pernyataannya beberapa waktu lalu terkait permintaan jatah menteri terbanyak saat Kongres V PDIP di Bali adalah hal yang biasa. 

Lagipula, hal ini dimintanya dalam kongres bukan secara sembunyi atau diam-diam. "Menurut saya, (pernyataan saya di kongres) adalah biasa saja. Kenapa ya mesti sembunyi-sembunyi. Minta saja, urusan dikasih atau tidak adalah kehendak presiden," ujar dia.

Sebelumnya, secara terbuka Megawati meminta Jokowi memberi kursi menteri terbanyak kepada partai berlambang banteng itu. Dia beralasan, PDIP telah dua kali menjadikan Jokowi sebagai pemenang.

"Orang kita pemenang dua kali. Betul tidak? Saksikan ya. Iya dong. Jangan nanti, 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma empat ya'. Ndak mau. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau," kata Megawati yang disambut riuh teriakan para kader PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8).

"Ini dalam kongres partai ya Pak Presiden, saya meminta dengan hormat, bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," sambungnya.

Sedangkan Presiden Jokowi mengaku, susunan kabinet di periode kedua sudah selesai disusun dan tinggal diumumkan. Komposisi kabinet itu, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal berisi 55 persen profesional dan 45 persen dari partai politik.

Tak hanya itu, Jokowi menyebut sejumlah anak muda juga bakal mengisi jabatan dalam kabinetnya tersebut.

Rekomendasi