Syahril Alamsyah sejatinya hanya warga biasa. Tinggal lama di Jalan Alfakah VI, Desa Tanjung Mulia Hilir. Tapi sejak rumah Syahril Alamsyah kena gusuran akibat proyek pembangunan jalan tol, dia tak pernah lagi sering terlihat.
Salah seorang warga Desa Tanjung Mulia Hilir yang pernah jadi tetangganya, Mira, menilai tak ada yang aneh dari sosok Syahril Alamsyah. Mira mengenal Syahril Alamsyah sebagai sosok yang baik dan pintar.
"Jago kali dia komputer-komputer itu, jago IT," kata Mira seperti dilansir dari Antara, Kamis (10/10/2019).
Dengan pengalamannya itu, Mira jelas mengaku terkejut ketika tahu Syahril Alamsyah nekat menyerang seorang pejabat negara yang punya kuasa terkait keamanan di negeri ini. Mira mengaku heran dengan perubahan sikap Syahril Alamsyah.
"Baik kali loh orangnya, taat beribadah. Kenapa berani kali dia kayak gitu," kata Mira sambil menjelaskan kalau selama di Medan, Syahril Alamsyah tinggal bersama kedua orang tuanya.
Kini rumah Syahril Alamsyah alias Abu Rara di Medan masih terus diobok-obok petugas gabungan. Sejumlah polisi, TNI dan pemerintah setempat melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pelaku. Termasuk kakak ipar dari pelaku yang bernama Trisna.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan bilang kalau Syahril Alamsyah ini termasuk kaitan anggota kelompok JAD Bekasi. Syahril Alamsyah juga sebenarnya masuk pengawasan khusus intelijen karena berkaitan dengan sejumlah terduga teroris yang ditangkap Densus 88/Antiteror di Bekasi beberapa waktu lalu. Namun tak ada penjelasan lanjutan mengapa intelijen bisa kebobolan tak tahu posisi Syahril Alamsyah yang bisa mencapai jarak selempar batu dari Wiranto di Banten.
Serangan Syahril Alamsyah bukan cuma melukai Wiranto seorang. Kapolsek Menes Kompol Dariyanto menderita luka tusuk di punggung dan ajudan Wiranto, Fuad yang tertusuk di dada bagian kiri.