Membaca Gerakan Mahasiswa ke Istana Negara

| 17 Oct 2019 08:10
Membaca Gerakan Mahasiswa ke Istana Negara
Ilustrasi (Unsplash)
Jakarta, era.id - Massa mahasiswa dikabarkan akan turun ke jalan dan bergerak menuju Istana Kepresidenan, hari ini. Aksi itu ditujukan kepada Joko Widodo agar mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK.

Massa yang berasal dari aliansi Badan eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), nantinya akan berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Merdeka Barat yang kemudian bergerak bersama menuju Istana.

"Sekitar 2000 mahasiswa siap turun ke jalan," kata Koordinator Media BEM SI, Ghozi Basyir kepada era.id, Rabu (17/10/2019).

Mahasiwa tak peduli meski tak diizinkan polisi. Mereka berkukuh aksi mereka diperbolehkan merujuk pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

"Kita di negara demokrasi ini tetap gelar aksi, kan surat aksi itu kan pemberitahuan, bukan izin. Kita tetap turun, tetap aksi," katanya.

Larangan Polisi

Polda Metro Jaya menyebut tak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) tekait aksi demonstrasi apapun yang akan berlangsung dari 15 hingga 20 Oktober. Tak dikeluarkannya hal itu lantaran Polri menggunakan kewenangan diskresi.

Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada larangan untuk menyampaikan pendapat. Hanya saja dalam hal ini, pihaknya menggunakan kewenangan diskresi untuk kepentingan yang lebih berat.

"Kami mengayomi dan melindungi masyarakat mana pun. Polri mengamankan hak diskersi kepolisiannya (Terkait) demo (Untuk) kepentingan yang lebih besar," kata Iqbal.

Selain itu, Iqbal juga menyebut bahwa keputusan untuk menggunakan diskresi lantaran berkaca pada aksi demonstrasi pada 30 September, yang berakhir ricuh dibeberapa titik. Sehingga, keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan.

"(Demonstrasi) Pada tanggal 30 September. Apakah itu aspirasi menyampaikan pendapat di muka umum? Perusakan, pelemparan, pembakaran?," ungkapnya.

"Saya tidak menunjuk siapa tapi itu jelas bukan mahasiswa tapi perusuh yang mendompleng. Nah itu kami mengantisipasi ini," sambungnya.

Lebih jauh, Iqbal juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersikap lebih dewasa dan berfikir panjang terkait aksi demonstrasi. Sebab pada pelantikan Presiden dan Wakil terpilih, akan menjadi sorotan dunia lantaran dihadiri tokoh-tokoh dari negeri sahabat.

"Tunjukan kita jadi tauladan bagi bangsa lain. Kita dewasa berpolitik," singkatnya.

Tags : demo polri jokowi
Rekomendasi