Tim Editor
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo bilang, CFD ditiadakan saat hari berlangsungnya pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
"Ya, CFD ditiadakan demi meningkatkan kelancaran lalu lintas dan keamanan dalam pelantikan presiden dan wakil presiden," kata Syafrin kepada wartawan, Kamis (17/10) malam.
Pertimbangan peniadaan CFD ini telah melewati pertimbangan yakni pada aspek yuridis atau aturan yang berlaku, sesuai dengan Pasal 5 ayat 1 Pergub 12 Tahun 2016 tentang pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
Dalam aturan itu, pelaksanaan CFD dapat dibatalkan jika pada waktu yang bersamaan juga dilaksanakan kegiatan yang bersifat khusus, baik nasional maupun internasional. Dengan catatan, kegiatan tersebut memerlukan suatu pengaturan lalu lintas dan pengamanan yang bersifat khusus.
"Pada kurun waktu tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta bersama jajaran Polda Metro Jaya, TNI, dan Instansi terkait melakukan pengaturan lalu lintas dan pengamanan di sekitar lokasi pelantikan," ucap dia.
Ia berharap kegiatan perayaan kemenangan pesta demokrasi itu berjalan dengan tertib dan aman. Jadi, bagi masyarakat yang ingin menggunakan area ini untuk jogging, berfoto, ataupun cuma jajan makanan di area CFD tanggal 20 Oktober nanti, lebih baik urungkan niatnya.
Foto pasukan kebaya memeriahkan acara Car Free Day (Diah/era.id)
Sekadar informasi, upacara pengambilan sumpah jabatan Jokowi-Ma'ruf berlangsung di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pengukuhan pasangan pemimpin negara lima tahun mendatang ini dimulai dari pukul 14.30 WIB.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian, dilanjutkan mengheningkan cipta yang akan dipimpin Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dilanjutkan, pembukaan dan pembacaan keputusan KPU tentang penetapan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Pengamanan di sekitar Gedung Parlemen diperketat. Tak hanya melibatkan pasukan keamanan dari unsur TNI-Polri saja, sejumlah kendaraan taktis pun mulai disiagakan di dalam halaman komplek parlemen.
Beberapa kendaraan taktis yang terparkir di sekitaran halaman dalam kompeks parlemen antara lain empat mobil baracuda, enam mobil meriam air atau water cannon, tiga mobil pengurai massa (Raisa), dan enam mobil security barrier milik Polri.
Aparat gabungan TNI-Polri juga telah memetakan sejumlah lokasi yang mendapat pengamanan ekstra. Selain Istana Negara dan kompleks Gedung DPR ada beberapa lokasi sentra ekonomi yang menjadi perhatian pengamanan.
Wilayah-wilayah sentra ekonomi menjadi konsen contohnya Glodok dan (Pertokoan) Jembatan Tiga. Puluhan ribu personel gabungan disebar di kawasan 'kritis' tersebut untuk meminimalisasi terjadinya hal yang tak diinginkan.
Tak hanya itu, tempat-tempat yang masuk ke dalam klasifikasi sebagai objek vital juga akan diperketat pengamanannya. Tempat itu meliputi, bandara, lokasi penyediaan tenaga listrik, dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
