Sumpah Pemuda Zaman Now

| 28 Oct 2019 21:20
Sumpah Pemuda Zaman <i>Now</i>
Ilustrasi Sumpah Pemuda (era.id)
Jakarta, era.id - Anak Zaman Now, begitulah panggilannya. Pemuda-pemudi Indonesia zaman sekarang seakan lupa kalau beban dan tanggung jawab yang dititipkan oleh pemuda era 1928 itu berat adanya.

Tepat 91 tahun yang lalu, Sumpah Pemuda diikrarkan untuk pertama kalinya oleh putra-putri bangsa kala itu. Setiap tanggal 28 Oktober juga kita peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Masih ingat enggak, bunyi Sumpah Pemuda? 

Sekarang, istilah ‘sumpah’ juga masih eksis di kalangan anak muda. Tapi, bukannya meresapi kembali Sumpah Pemuda yang sudah dipelajari sejak sekolah, warganet justru membuat ‘Sumpah Pemuda Zaman Now’.

Ada yang bilang, “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku mau dikasih kepastian.” Atau ada juga mereka yang memplesetkan menjadi: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku sering marah kalo gak di follback.

Bahkan, akun resmi aplikasi chatting, LINE juga membuat Sumpah Pemuda LINE.

 

Memang aksi sumpah para pemuda sekarang berbeda dengan sumpah yang dulu. Lebih banyak sumpah yang dilanggar, apalagi sumpah-sumpah yang berhubungan dengan cinta.

 

Tapi, sebenarnya tidak semua Sumpah Pemuda Zaman Now itu buruk. Ada juga yang membuat versi lebih modern dengan nilai-nilai yang sesuai dengan kehidupan generasi muda masa kini.

 

Membuat Sumpah Pemuda Zaman Now itu enggak sepenuhnya salah. Tapi, Sumpah Pemuda yang diikrarkan tanggal 28 Oktober 1928 harus tetap diingat dan diresapi. Sumpah Pemuda juga harus jadi pegangan nasionalis setiap anak muda Indonesia di generasi manapun.  Apalagi, Sumpah Pemuda selalu dirayakan setiap tahun.

Nih, era.id mau ingatkan kamu lagi ya isi Sumpah Pemuda Indonesia. Dengan mengingat isi Sumpah Pemuda, semoga semangat persatuan bangsa kembali berkobar. Kita memang berbeda. Tapi yakinlah, perbedaan itu keren!

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Rekomendasi