Kebakaran Hutan Masih Jadi bencana Paling Merugikan

| 30 Dec 2019 14:52
Kebakaran Hutan Masih Jadi bencana Paling Merugikan
BNPB (Gabriella Thesa/era.id)
Jakarta, era.id - Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kerugian akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sepanjang tahun 2019 mencapai Rp75 triliun. Data tersebut berasal dari perhitungan World Bank.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengatakan selama satu tahun belakangan ini terdapat 766 kasus kebakaran hutan sepanjang tahun dan 195.332 titik panas di seluruh Indonesia.

"Sepanjang tahun 2019 itu ada karhutla tapi yang paling dominan saat musim kering dari Juni sampai November," ujar Agus saat memaparkan Kaleidoskop Bencana 2019, di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).

Agus memaparkan dari 195.332 titik panas di seluruh Indonesia terdapat Kalimantan Tengah dengan sebaran titik panas mencapai 39.000, Kalimantan Barat dengan sebaran 25.000 titik panas.

Sedangkan di wilayah Sumatera titik panas paling banyak terdapat di Sumatera Selatan sebanyak 25.000 titik panas, lalu Jambi dan Riau yang masing-masing terdapat titik panas sebanyak 12.000.

Oleh karena itu, kata Agus, pada tahun 2020 BNPB akan terus meminimalisir potensi bencana dengan bekerja sama dengan badan-badan terkait untuk penanggulangan bencana, termasuk karhutla.

"Pada tahun 2020 potensi kejadian bencana diperkirakan tetap tinggi berdasarkan informasi para ahli maupun institusi resmi Pemerintah, untuk itu diperlukan upaya untuk antisipasi kejadian bencana," katanya.

Sebelumnya, Agus memaparkan di sepanjang tahun 2019 terdapat 3.768 bencana. Kebanyakan bencana yang terjadi akibat angin puting beliung.

Rekomendasi