Iran Jawab Ancaman Trump: Kami Tidak Takut Berperang

| 02 Jan 2020 21:01
Iran Jawab Ancaman Trump: Kami Tidak Takut Berperang
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei . (Foto: Antara)
Dubai, era.id - Komandan militer Korps Pengawal Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, menyebut negaranya tidak mengarah pada peperangan, namun juga tidak takut jika terjadi konflik. Hal menyusul tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menuduh Iran sebagai dalang unjuk rasa di Kedubes AS di Irak.

"Kami tidak mengarahkan negara ini menuju peperangan, namun kami juga tak takut berperang dan kami sampaikan pada Amerika untuk berbicara dengan betul terhadap bangsa Iran. Kami mempunyai kekuatan untuk mengalahkan mereka, dan kami tak khawatir," kata Salami, seperti dikutip Antara, Kamis (2/1/2019). 

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menuduh Iran sebagai dalang di balik unjuk rasa di Kedutaan Besar AS di Irak pada Selasa (31/12) lalu dan menyebut pada pemerintah Iran harus bertanggung jawab atas hal itu. Sedangkan Iran membantah tuduhan tersebut.

Dalam sebuah kicauan di Twitter, Trump menulis, "Iran bertanggung jawab penuh atas nyawa yang melayang ataupun kerusakan yang terjadi pada fasilitas kami. Mereka akan membayar HARGA YANG TINGGI! Ini bukanlah peringatan, ini adalah ancaman."

Trump kemudian menyebut bahwa dia tidak menginginkan atau meramalkan perang dengan Iran.

Kepala Tentara Nasional Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi juga menyatakan pada Kamis bahwa pasukannya sudah siap untuk menghadapi "sang musuh".

"Pasukan bersenjata kami...Mengawasi semua pergerakan, dan jika ada yang membuat kesalahan sekecil apa pun, mereka akan bereaksi, dan jika situasi memanas, kami akan menunjukkan kemampuan kami kepada lawan," kata Mousavi seperti dikutip dari siaran radio negara, IRIB.

Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu (1/1) mengutuk serangan AS terhadap milisi sekutu Iran di Irak, serta menyalahkan AS atas kekerasan yang terjadi di negara tetangganya tersebut.

Di hari yang sama, Iran juga melayangkan protes kepada utusan Swiss yang mewakili kepentingan AS di Iran, atas apa yang disebut oleh pemerintah Iran sebagai "pernyataan penghasutan perang" oleh pejabat AS.

Rekomendasi