Sebelumnya Jokowi sudah mendatangi Sri Lanka, India, Pakistan hingga Bangladesh. Dan tepat pukul 09.15 waktu setempat atau pukul 10.15 WIB, dilansir dari setkab.go.id, Jokowi bertolak dari Bandar Udara International Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh menuju Kabul, Senin (29/1/2018).
Keberangkatan Presiden dilepas oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina P. Soemarno.
Kembali ke Afghanistan. Negeri ini mendapat sorotan pemberitaan dari rangkaian lawatan presiden. Bukan apa-apa, Kota Kabul baru saja dilanda serangan bom. Korbannya mencapai lebih dari 100 orang.
Serangan bom dilakukan dengan menggunakan mobil ambulans yang dipenuhi bahan peledak. Ambulans tersebut berhasil melewati pos pemeriksaan polisi di sebuah zona aman yang menjadi tempat bagi kantor pemerintahan dan kedutaan asing.
Serangan itu terjadi hanya sepekan setelah serangan mematikan di Intercontinental Hotel di Kabul yang menewaskan lebih dari 20 orang. Kedua serangan tersebut diklaim oleh kelompok militan Taliban.
Dan yang parahnya lagi, beberapa jam sebelum keberangkatan Jokowi, terjadi tembak-menembak diiringi ledakan di sebuah akademi militer di Kabul. Ledakan dimulai di dekat universitas pertahanan nasional Marsekal Fahim sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Belum ada informasi lanjutan mengenai kejadian ini.