Tim Editor
"Kemenkes telah menyiagakan rumah sakit rujukan penyakit emerging sebagai berikut; RS rujukan nasional, RS rujukan provinsi, dan RS rujukan regional," ujar Terawan saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Terawan berharap rumah sakit rujukan tersebut dapat melakukan upaya kesiapsiagaan dan respon terhadap penyakit infeksi emerging seperti virus korona.
Meski demikian, Terawan mengaku perlu pementaan ulang untuk menangani kasus virus korona. Sebabnya, dari 100 rumah sakit rujukan tersebut adalah fasilits kesehatan bekas rujukan virus Flu Burung yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2017 lalu.
Dari 100 rumah sakit rujukan yang sudah disiapkan pemerintah, tiga diantaranya yang berupa rumah sakit rujukan nasional ada di Jakarta. "Untuk RS rujukan nasional ada di RS pusat infeksi Soeroso, RSPAD Gatot Subroto, RS persahabatan," kata Terawan.
Saat ini, dikatakan Terawan, dari 100 RS rujukan yang ditetapkan oleh Pemerintah, sudah ada 82 RS yang melaporkan siap menjadi RS Rujukan.
Mantan Direktur RSPAD Gatot Soebroto ini, Kemenkes telah menyampaikan surat pemberitahuan agar seluruh rumah sakit rujukan untuk mendata ulang sumber daya di RS tersebut. Dia berharap sumber daya untuk flu burung di tahun 2007 lalu belum terpakai.
"Mudah-mudahan belum terpakai. Jadi, perlu cek dan recheck semuanya. Sudah 82 RS melaporkan data update kesiapsiagaan RS terkait penyakit infeksi emerging," katanya.
