Saat Yasonna 'Diinterogasi' Soal Harun Masiku

| 25 Feb 2020 15:09
Saat Yasonna 'Diinterogasi' Soal Harun Masiku
Raker DPR-Menkumham (Gabriella Thesa/era.id)
Jakarta, era.id - Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Menkumham Yasonna Laoly, pada Selasa (25/2/2020). Para anggota komisi hukum parlemen mencecar Yasonna soal kedekatannya dengan buronan kasus suap PAW DPR, Harun Masiku.

"Saudara kenal Harun Masiku?" tanya anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Mendapat pertanyaan tersebut, Yasonna lantas bersumpah sama sekali tak mengenal Harun.

"Sama sekali tidak kenal. Lihat mukanya, fisik, belum pernah, foto saja," jawab Yasonna sambil mengacungkan dua jari.

Bak sedang diinterogasi dalam pemeriksaan, menteri dari kalangan politikus itu kembali dicecar wakil rakyat soal kebenaran pernyataannya yang menyanggah pernah kenal dengan Harun.

"Kita kan ingin membangun akuntabilitas publik. Kenapa menyangkal Harun? Jangan lah bohong di siang hari bolong," kata anggota Komisi III lainnya, Benny K Harman.

Meski menjabat Ketua DPP bidang Hukum, Yasonna bilang masalah pencalegan Harun ini urusan kesekjenan DPP PDIP. Dia juga mengaku tidak tahu proses tersebut karena belum menjadi pengurus DPP saat proses pencalegan. "Tidak tahu saya tidak pernah karena itu urusan administrasi di tingkat kesekjenan," ucapnya.

Lebih lanjut, Benny kembali menyudutkan Yasonna dengan menuding bahwa Menkumham itu terlibat langsung karena mengumumkan tim hukum PDIP yang mengurus masalah suap PAW ini.

"Yang saya kecewa saudara menyangkal Masiku, padahal Masiku dari 'rumah' yang sama dengan anda. Apapun itu Masiku sahabat Anda. Anda bela wajar. Tapi belanya kepada publik. Saudara petugas partai, sama dengan kita juga, tapi ini soal urusan negara, urus bangsa," tegas anggota fraksi Partai Demokrat ini.

Benny juga menyoroti soal pencopotan Dirjan Imigrasi Ronny F Sompie. Ia bilang, jika kesalahan data imigrasi adalah karena server yang eror, kenapa Ronny yang menjadi korbannya?

"Lalu kenapa dirjennya dipecat? Kalau alat yang salah kenapa manusia yang dipecat," timpal Benny.

Yasonna membalas ucapan Benny usai debat. "Mungkin pak Benny punya kemampuan tahu orang-orang Demokrat semuanya. Saya tidak punya kemampuan untuk itu," sindir Yasonna, yang kemudian diminta pimpinan rapat untuk melanjutkan menjawab pertanyaan lain.

Rekomendasi