Tim Editor
Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan kode pasien nomor 06, nomor 14, dan nomor 19.
"Ada tiga yang kita nyatakan sudah sembuh baik dari sisi laboratorium maupun dari sisi klinis," kata Terawan di RSUP Persahabatan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Terawan mengaku sudah mengecek langsung kondisi ketiga pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Dia juga mengaku bahagia dengan kabar kesembuhan tiga pasien tersebut, sebab sebagai menteri kesehatan, dia bertanggung jawab atas kesembuhan pasien.
Selain itu, dengan kesembuhan tiga pasien COVID-19 membuktikan bahwa virus korona merupakan jenis penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya
"Saya merasa sangat bahagia teorinya benar bahwa ini self limited desease , penyakit yang akan sembuh sendiri," ujarnya.
Di tempat yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan ketiga pasien tersebut dinyatakan sembuh total setelah diperiksa secara laboratorium dalam dua kali pemeriksaan sampel cairan tenggorokan (swab) dengan hasil keduanya negatif.
Yurianto menyebut pasien yang sembuh adalah kasus 06 yakni laki-laki usia 39 tahun, kasus 14 laki-laki usia 50 tahun dan kasus 19 laki-laki usia 49 tahun.
Tetap Jaga Kesehatan
Sementara dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Erlina Burhan mengatakan pasien yang telah sembuh ini akan diberikan edukasi untuk melakukan self isolated atau mengkarantina diri sendiri. Dia menyebut, paling lama pasien harus berada di dalam rumah selama 14 hari.
"Paling lama mungkin 14 hari. Walau sebenarnya pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Istirahat di rumah dan jaga kesehatan," ujar Erlina.
Erlina mengatakan, self isoleted selama 14 hari ini untuk menghindari agar pasien sementara waktu tidak berada di tengah kerumuman. Sebab, meski sudah dinyatakan sembuh, kemungkinan terinfeksi virus korona kembali masih bisa terjadi.
Oleh karena itu, Erlina menyarankan agar keluarga ketiga pasien ini membatasi orang yang ingin berkunjung di rumah.
"Jangan keluar rumah kalau tidak perlu, dibatasi kunjungan orang orang. Karena kemungkinan reinfeksi ada saja," kata Erlina.
