Media sosial juga ramai dengan tagar #Hantavirus karena kabar virus tersebut sudah memakan korban nyawa seorang pria di China.
Dilansir dari New York Post, Rabu (25/3/2020), seorang penumpang bus di China meninggal dunia usai dinyatakan positif virus hanta.
“Dia dites positif terjangkit #Hantavirus. 32 orang penumpang lainnya diuji di dalam bus,” cuit akun Global Times News di Twitter, dikutip Selasa (24/3/2020).
Para ahli menjelaskan virus hanta bukan virus baru dan tak akan tertular antarmanusia seperti virus korona.
“Virus hanta pertama kali muncul pada 1950-an dalam perang Amerika Serikat dan Korea (sungai Hantan). Ini disebarkan dari tikus dan menginfeksi jika manusia menelan cairan tubuh mereka. Penularan antar manusia jarang terjadi,” ujar ilmuwan asal Swedia, Dr. Sumaiya Shaikh.
"Tolong jangan panik, kecuali kamu berencana untuk makan tikus," sambungnya.
Infeksi dapat terjadi jika manusia terpapar urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi. Terkadang bisa berasal dari gigitan dari tikus.
Gajala yang muncul dari serangan hantavirus adalah rasa lelah, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan masalah perut. Setelah 4-10 hari dari gejala itu, korban terinfeksi akan mengalami sesak napas hingga terjadi paru-paru basah.