Nasib Malang para Sponsor Usai Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda

| 25 Mar 2020 19:17
Nasib Malang para Sponsor Usai Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda
Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Penyelenggaran Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditunda, menyusul wabah COVID-19 yang kian masif. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Sayangnya, di balik penundaan tersebut, banyak pihak yang terpaksa mengalami kerugian, salah satunya pihak sponsor.

Para sponsor Olimpiade Tokyo 2020 ini telah mengeluarkan miliaran dolar untuk event olahraga empat tahunan tersebut. Lalu dengan penundaan ini, bagaimanakah nasib dari uang yang sudah dikeluarkan?

Menurut perusahaan riset Global Data, sebanyak 14 sponsor perusahaan besar yang meliputi Coca Cola Co, Intel Corp, Procter Gamble telah menyalurkan dana hingga 500 juta dolar AS, dan telah berkomitmen dengan nilai 4 miliar dolar AS dengan masa kontrak yang berlaku.

Secara resmi, IOC menyatakan event empat tahunan tersebut akan ditunda hingga tahun 2021. Meski berbagai upaya telah dilakukan pihak penyelenggara, yang dimaksud ialah Jepang sebagai tuan rumah, di tengah pandemi global ini pun seluruh kegiatan harus ditunda.

"Sebagai sponsor setia Olimpiade, kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan IOC dan TOCOG (Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo) guna memastikan Olimpiade berjalan sukses dan aman," kata juru bicara Coca Cola seperti dikutip dari Antara.

Selain CoCa Cola Co, sejumlah sponsor tetap seperti Intel, AirBnB, Samsung Electronics, dan Procter & Gamble menegaskan tetap mendukung Olimpiade di 2020 ini. Sementara itu, Bridgeston Corp masih mencari solusi terbaik ditengah pandemi global dan ekonomi saat ini.

Beberapa perusahaan yang menjadi sponsor banyak yang memilih mundur dari Olimpiade tersebut. Mereka memilih untuk menunda dan menarik diri ditengah perekonomian yang tidak stabil akibat pandemi COVID-19.

"Saya kira kemungkinan ada beberapa sponsor yang mungkin berusaha mengakhiri kerjasama sepenuhnya karena kesulitan seperti ini," kata Jaes Johnston, seorang perwakilan sponsor IOC.

Tidak hanya pihak sponsor saja yang mengalami kerugian. Dari sisi asuransi juga menjadi salah satu pihak paling dirugikan akibat penundaan tersebut. Pasalnya pihak asuransi harus menanggung ganti rugi Olimpiade sebesar 2 miliar dolar AS, termasuk hak siar televisi dan sponsor. Belum lagi penambahan biaya sebesar 600 juta dolar AS untuk akomodasi.

Jumlah tersebut pun belum ditambahkan dengan hak siar televisi yang sudah menekan kontrak jangka panjang. Mulai dari NBC Universal yang telah menjual lebih dari 1 miliar dolar AS untuk iklan yang disiarkan di AS. Induk perusahaan Cocast yang telah membayar 4,38 miliar dolar AS untuk media AS sejak 2014 hingga 2020.

Selain Amerika Serikat, hak siar televisi Eropa, Eurosport yang berada di bawah naungan Discovery Communications pun telah sepakat mengeluarkan 1,3 miliar euro untuk Olimpiade ini di seluruh Eropa sejak 2018 hingga 2024.

Rekomendasi