Untuk pertama kalinya data tersebut diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Selasa (31/3) kemarin, setelah mendapatkan desakan dari masyarakat agar lembaga tertinggi kesehatan itu transparan tentang data pasien tanpa gejala.
Seperti dikutip dari SCMP, Rabu (1/4/2020), persoalan tersebut merupakan salah satu risiko dalam memerangi pandemi, terutama terkait kekhawatiran yang makin meningkat dalam penyebaran virus misterius tersebut.
Sebelumnya, pemerintah China tidak mempublikasikan jumlah pasien tanpa gejala NHC berjanji akan mencantumkan data tanpa gejala tersebut dalam laporan harian epidemi.
Sementara itu Perdana Menteri China Li Keqiang yang, menekankan pentingnya upaya pengendalian virus lebih ketat lagi meskipun jumlah gejala infeksi berhasil dikendalikan.
Di China, beberapa orang yang tidak memiliki gejala klinis COVID-19 namun hasilnya ternyata positif, umumnya dikarantina di pusat isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.