Bogor, Depok, dan Bekasi Juga Terapkan PSBB Jilid II

| 28 Apr 2020 07:26
Bogor, Depok, dan Bekasi Juga Terapkan PSBB Jilid II
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Dok. Pemprov Jabar)
Bandung, era.id – Kasus COVID-19 di kawasan Bodebek disebut mengalami penurunan. Meski begitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah satelit DKI Jakarta tersebut masih perlu diperpanjang agar angka penularan korona makin merosot.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bilang, PSBB Jilid II di Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi akan diperpanjang selama 14 hari mulai Rabu, 29 April 2020.

"PSBB Bodebek akan diperpanjang 14 hari ke depan mulai hari Rabu besok, sudah diputuskan," kata pria yang karib disapa Emil ini saat jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/4).

Emil menyebut, sejak PSBB diterapkan pada 15 April lalu di Bodebek, telah terjadi penurunan tren persebaran penularan COVID-19 terutama di tiga wilayah yaitu Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok.

Namun penurunan tersebut tidak diikuti Kota dan Kabupaten Bekasi. Kondisi ini menjadi salah satu alasan perlunya perpanjangan masa PSBB Bodebek.

Secara umum, ia bilang, penurunan kasus COVID-19 di Jabodetabek mencapai 38,5 persen. "Artinya PSBB dianggap baik dan berhasil menekan persebaran COVID-19," ujarnya.

Emil yang menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar juga melaporkan perkembangan kasus di Jabar. Hingga Rabu (24/7) pukul 16:43 WIB, terdapat 912 kasus positif COVID-19, 93 orang sembuh, dan 77 orang meninggal dunia.

Sementara terdapat total 39.043 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan 8.935 orang masih dalam proses pemantauan serta total 4.373 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 2.049 orang masih dalam pengawasan.

Selain itu, pihaknya telah melakukan hampir 100 ribu tes masif dengan metode RDT (Rapid Diagnostic Test) yang hasilnya 2.000-an terindikasi positif. Hasil RDT ini akan ditindaklanjuti metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

COVID-19 juga berdampak pada perekonomian warga Jawa Barat. Pemprov Jabar pun dituntut terus melakukan penyempurnaan data warga yang membutuhkan bantuan sosial (bansos).

Emil menyebut, awalnya pihaknya menargetkan penyaluran bantuan pada 40 persen warga terdampak. Tetapi dalam perkembangannya ada 63 persen warga yang meminta bansos. Jumlah tersebut mendekati jumlah penduduk Jabar yang hampir mencapai 50 juta jiwa.

Sejauh ini, menurut Emil, baru 12 ribuan KK (Kartu Keluarga) yang telah mendapatkan bansos. Sedangkan anggaran penanggulangan COVID-19 yang sudah dikeluarkan Provinsi Jabar mencapai Rp1,2 triliun, di antaranya meliputi bansos, pengadaan alat kesehatan, anggaran penugasan gugus tugas.

Tags : psbb
Rekomendasi